JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -China memiliki lima vaksin virus corona yang sedang diuji coba kepada manusia. Seperti dikutip Channelnewsasia, Zeng Yixin, Wakil Direktur Komisi Kesehatan Nasional China, mengatakan belum ada laporan tentang dampak negatif di antara 2.575 sukarelawan yang berpartisipasi dalam lima uji coba fase dua itu.
"Jika semuanya berjalan dengan baik, proyek-proyek tersebut akan menyelesaikan fase kedua uji klinis pada Juli tahun ini," kata Zeng dalam konferensi pers, Jumat (15/5).
Lebih banyak kandidat vaksin sedang dalam proses dan menunggu persetujuan untuk uji coba ke manusia, dia menambahkan. Cina sebelumnya mengatakan, ada empat percobaan vaksin terhadap manusia yang sedang berlangsung.
Para ilmuwan di seluruh dunia tengah mengembangkan vaksin virus corona yang telah menewaskan lebih dari 303.000 orang dan menginfeksi lebih dari 4,5 juta orang secara global.
Diberitakan, vaksin coronavirus yang dikembangkan oleh para ilmuwan Inggris dan Vietnam telah terbukti berhasil dalam percobaan dengan 50 tikus percobaan.
Do Tuan Dat, presiden Perusahaan Terbatas Satu Vaksin dan Biologis (Vabiotech) di ibukota Vietnam utara, Hanoi, mengatakan: "Ini adalah keberhasilan awal dalam mengembangkan vaksin COVID-19 di Vietnam."
Menurut media lokal, vaksin telah dikembangkan oleh para ilmuwan yang bekerja sama di Vabiotech dan University of Bristol di Inggris.
Dr. Dat mengatakan bahwa tikus diberikan dengan beberapa dosis antigen selama fase pengujian dengan beberapa subyek divaksinasi dengan satu atau dua dosis masing-masing 3 hingga 10 mikrogram. Dia mengumumkan bahwa semua 50 tikus dalam keadaan sehat 10 hari setelah uji coba.
Indonesia juga sedang membuat vaksin.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio menyatakan pihaknya tengah membuat vaksin yang mewakili virus yang ada di Indonesia. "Kita sekarang sudah memiliki beberapa genome dari virus yang sudah kita data input. Kita berharap kan dalam waktu dekat akan dapatkan model dari itu, kemudian setelah diperoleh kita lanjutkan kepada hewan," ujar Amin, Selasa (12/5).
Dia menjelaskan, nanti urutan pengujiannya diawali dengan hewan yang kecil, lalu jika berhasil berlanjut ke yang lebih besar seperti monyet, kemudian baru diuji kepada manusia.