JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Guru besar Biologi Universitas Negeri Malang Profesor Mohamad Amin menilai mutasi Coronavirus disease 2019 (Covid-19) yang begitu cepat membuat virus ini tidak bisa diputus dan menyulitkan pembuatan vaksin.
"Berdasarkan tinjauan ilmu virologi, penyebaran pandemi Covod-19 ini tidak bisa diputus karena mutasi virus yang sangat cepat sehingga dapat menimbulkan varian-varian baru virus," kata Amin dalam seminar daring di Jakarta, kemarin (21/5).
Atas dasar itu, Amin menuturkan, cara terbaik untuk menjalani kehidupan new normal jika vaksin masih sulit ditemukan, adalah melakukan pencegahan agar tidak terlalu banyak orang masuk rumah sakit hingga melebihi kapasitas. "Selain itu langkah lainnya yang perlu dilakukan adalah membuat orang sakit atau positif Covid19 segera sembuh," ujarnya.
Pakar kesehatan ini memaparkan bahwa kehidupan New Normal mendorong masyarakat harus beralih dengan mengubah pola pikir dan kebiasaannya karena tidak perlu berharap hilangnya virus korona dengan memutus mata rantai penularan 100 persen. Masyarakat, kata dia, harus bisa menerima bahwa mereka tidak bisa lagi hidup normal kembali seperti semula pascapandemi wabah Covid-19.
"Cara cerdas menata kehidupan Normal Baru atau New Normal adalah kebiasaan-kebiasaan positif baru seperti kerja dari rumah, menggunakan masker dan menjaga jarak yang sudah kita lakukan untuk bertahan selama pandemi COVID-19," jelasnya.
TEROPONG JUGA:
> Perusahaan Farmasi Berlomba Ciptakan Vaksin Lawan Corona, Siapa Pemain Utamanya?
Meski begitulah, lanjut dia, program kebijakan dalam menangani dan mencegah meluasnya penyebaran COVID-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan menjaga jarak sosial harus tetap dilanjutkan.
"Target saat ini bukan memberantas virus melainkan menekan jumlah orang yang terinfeksi bersamaan serendah mungkin. Kalau nanti semakin banyak yang terinfeksi maka pelayanan kesehatan di Indonesia akan sangat kewalahan, dan kalau yang terinfeksi Covid-19 tidak segera mendapat pelayanan kesehatan maka proses penyembuhannya tidak cepat," kata Amin.