JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota DPR RI dari fraksi partai Gerindra Abdul Wachid mengaku tidak mempersoalkan keinginan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menggabungkan sejumlah BUMN pangan seperti Bulog, PTPN dan RNI guna menekan ketergantungan impor.
"Rencana Meneg BUMN menggabungkan BUMN Pangan sangat baik, agar Indonesia tidak ketergantungan import," kata Anggota Komisi VIII DPR RI itu kepada wartawan, Jumat (22/05/2020).
Namun demikian, kata Wachid, rencana tersebut sebenarnya bukanlah hal baru.
"Ini sebenarnya kasus lama dari orde Reformasi sudah ganti Presiden 5 kali tapi belum terwujud," ungkapnya.
Menurutnya, sejumlah persoalan yang ada di BUMN tidak sesederhana dengan hanya menggabungkan BUMN saja.
"Akan tetapi banyak persoalan dan kendala jika sudah berbicara swasembada pangan," tandasnya.
Adapun sejumlah persoalan terkait swasembada pangan di antaranya.
"Pertama, political will Pemerintah sangat lemah. Kedua, koordinasi para menteri , terutama di kementerian teknis selalu jelek. Ketiga, proteksi dan promosi tidak ada. Keempat, tidak ditunjang keuangan yang kuat," papar Ketua DPD Gerindra Jateng itu.
Tak hanya itu, kata Wachid, buruknya koordinasi antar kementerian terkait juga jadi salahsatu pemicu amburadulnya sistem pangan yang berefek terhadap tidak tercapainya swasembada pangan yang dicita-citakan bangsa dan negara ini.
"Biasanya persoalan swasembada antara Mentan dan Mendag tidak sinkron data, Mendag suka import, Mentan selalu tidak terbuka soal produksi pangan kita. Ini yang menyebabkan swasembada tidak terwujud. Akibatnya Petani selalu menjadi korban imbas buruknya tatakelola sektor pangan," pungkasnya.