Oleh Rihad pada hari Jumat, 31 Jul 2020 - 08:44:27 WIB
Bagikan Berita ini :

Kekurangan Ventilator Salah Salah Satu Sebab Tingginya Kematian di Jatim

tscom_news_photo_1596159867.jpg
Ilustrasi Ventilator (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Jawa Timur menyumbang angka kematian pasien covid-19 terbanyak di Indonesia. Salah satu faktor penyebab tingginya kematian adalah akibat keterbatasannya ventilator di RS.

Jumlah ventilator yang ada tak mencukupi peningkatan jumlah pasien yang membutuhkan. "Jadi salah satu faktor penyebab kematian tinggi di RS ialah ventilator yang terbatas. Biasanya pasien yang memakai ventilator pasti diawali dengan gejala awal gagal nafas," kata Direktur RSIS Ahmad Yani, dr. Ahmad Arifin. Ia menjelaskan, menurut data yang dihimpun di beberapa RS, dilaporkan 82 persen pasien yang memakai ventilator meninggal karena keterlambatan penggunaan ventilator. Sebab banyak pasien dibawa ke RS dengan kondisi gagal nafas. "Terlebih jika pasien memiliki komorbid, seperti diabet, hipertensi, obesitas dan lainnya. Maka, komorbid itu harus diobati dengan serius," katanya.

Selain ventilator, kendala lainnya adalah monitor untuk mengecek pernapasan. Ia mengatakan, minimal jika sudah punya monitor, maka lebih mudah untuk mendeteksi pasien.

Kolaborasi yang dimaksud artinya pemetaan antar RS, mana saja yang memiliki ventilator kosong, sehingga pasien dengan kondisi berat bisa dirujuk. "Bila demikian sistem rujukan bisa berjalan dengan baik, sehingga sistem rujukan bisa lebih lancar dan tidak ada keterlambatan menangani pasien," katanya.

Jika mapping kerja sama antar-RS ini bisa dijalankan pasien bisa tertolong dengan cepat.

Ia memaparkan, saat ini dibutuhkan peningkatan Early Warning System (EWS) atau sebagai rangkaian sistem komunikasi informasi yang dimulai dari deteksi awal, dan pengambilan keputusan selanjutnya harus kuat. Jika terlambat ditangani, pasien tidak dapat tertolong.

"Deteksi dini penting dilakukan agar tidak jatuh dalam gagal nafas. Karena kalau sudah gagal napas pasti butuh ventilator dan ventilator terbatas. Kalau gagal nafas, antre pakai ventilator, dan karena keterlambatan itu membuat pasien meninggal," ujarnya.

tag: #covid-19  #pasien  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

Bersinergi dalam Beragam Aksi Kebaikan, Alumni ITB 1997 Gelar Acara Silaturahmi

Oleh Fath
pada hari Minggu, 05 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Angkatan 1997 menegaskan kebersamaan dan komitmennya untuk beraksi dalam berbagai bentuk kegiatan positif dalam Temu Kangen Syner97 ...
Berita

Jemaah Haji Kloter Pertama Mulai 12 Mei

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan, pemberangkatan perdana jemaah Haji 1445 Hijriah/2024 Masehi pada 12 Mei 2024. Di mana sebanyak 22 kelompok terbang (kloter) akan ...