Oleh Alfin Pulungan pada hari Sabtu, 08 Agu 2020 - 19:49:45 WIB
Bagikan Berita ini :

Pertumbuhan Ekonomi Minus 5,32 Persen, Guspardi Ingatkan Pemerintah Waspadai Bayang- bayang Resesi

tscom_news_photo_1596890946.jpeg
Anggota DPR Fraksi PAN, Guspardi Gaus (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2020 mengalami kontraksi atau pertumbuham negatif sebesar 5,32 persen dibandingkan triwulan II-2019 year on year (yoy). Angka pertumbuhan juga minus 4,19 persen dibandingkan dengan triwulan I-2020, atau quarter to quarter (qtq). Hal ini berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistis (BPS) pada hari Rabu 5/8/2020.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Guspardi Gaus menilai pertumbuhan ekonomi yang di rilis oleh BPS tersebut merupakan peringatan kepada pemerintah agar ekonomi Indonesia jangan sampai masuk ke jurang resesi ekonomi. Bila ekonomi pada kuartal III kembali mencatatkan pertumbuhan negatif maka semakin menyulitkan Indonesia terlepas dari jerat resesi ekonomi. Karena suatu negara disebut mengalami resesi jika pertumbuhan ekonomi negatif dalam dua kuartal berturut-turut.

"Pandemi Covid-19 telah meluluhlantakkan ekonomi nasional Indonesia dengan indikasi menurunnya daya masyarakat dan dampaknya terutama dirasakan oleh dunia usaha. Perusahaan akan melakukan penghematan besar-besaran. Akibatnya, gelombang PHK tak bisa dihindari hingga angka kemiskinan yang bertambah," kata Guspardi dalam keterangan tertulis, 8 Agustus 2020.

Guspardi mengatakan, pemerintah Indonesia dinilai belum maksimal dalam melakukan penanganan wabah covid-19. Rendahnya kepercayaan masyarakat, dunia usaha dan Investor terhadap pemerintah dalam menahan laju penyebaran wabah pandemi ini menurutnya masih tergambar dari semakin bertambahnya jumlah kasus hari demi hari Covid-19 di Indonesia.

Mengutip laporan situs covid19.co.id hingga 6 Agustus 2020 terdapat 118.753 positif dan meninggal dunia 5.521. Artinya ada lebih 44 kasus positif per 100.000 penduduk Indonesia yang berjumlah kurang lebih 269 juta jiwa ungkapnya.

Mantan Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Sumatera Barat itu juga menerangkan bahwa hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat, dunia usaha dan investor. Tidak sedikit pengusaha yang harus rela berhenti beroperasi beberapa minggu karena di temukannya kasus terindikasi positif covid 19 di pabrik mereka.

"Begitupun investor Bagaimana investor dan turis asing mau datang jika mereka membaca berita seram tentang penanganan Covid-19 di Indonesia?" Ujar Guspardi.

"Penanggulangan pandemi covid-19 yang lambat atau tidak sinkron harus segera diperbaiki karena dapat menimbulkan efek berkepanjangan dan semakin memparah kondisi perekonomian kita serta memunculkan risiko sosial dengan tingkat pengangguran dan kemiskinan yang pastinya akan bertambah tinggi," imbuhnya.

Legislator dari dapil Sumatera Barat II ini pun berharap pemerintah dapat segera melakukan langkah extraordinary untuk mendorong ekonomi Indonesia agar dapat bertahan di kuartal III dan IV tahun 2020. Berbagai program penanganan Covid-19 yang terstruktur dan terukur harus segera diaplikasikan oleh pemerintah agar dapat memulihkan kepercayaan masyarakat dan rumah tangga untuk melakukan aktivitasnya termasuk belanja, konsumsi, dan investasi.

Sinergitas pemangku kebijakan fiskal dan moneter, kata Guspardi, juga harus dapat memformulasikan metode untuk menopang perekonomian nasional agar tidak lumpuh. Konsumsi rumah tangga sebagai pendorong ekonomi domestik perlu di intesifkan.

Selain itu, lanjut dia, pemerintah harus segera perealisasikan pemberian stimulus jejaring pengaman sosial masyarakat untuk mendorong menggeliatnya sektor rill dan tumbuhnya daya beli masyaraka akan membuat bergeraknya sektor dunia usaha.

"Melokalisasi sektor-sektor bisnis paling elastis yang tidak banyak terintegrasi dengan sistem global seperti sektor UMKM perlu mendapatkan prioritas. Disamping mempercepat realisasi serapan anggran belanja kementerian dan lembaga negara adalah suatu yang mustahak di lakukan," pungkas anggota Baleg DPR ini.

tag: #ekonomi-indonesia  #guspardi-gaus  #pan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement