JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) terus bergerak
bersama komunitas dan lembaga pemerintah lainnya mengarusutamakan nilai persatuan dan mendorong upaya preventif dari perpecahan.
Demikian disampaikan oleh Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo saat menanggapi tindakan ratusan warga menyerang kediaman almarhum Segaf Al-Jufri yang sedang menggelar acara Midodareni pada Sabtu (8/8/2020).
Tradisi masyarakat Jawa jelang hari pernikahan ini berakhir dengan penyerangan sekelompok oleh orang hingga menimbulkan pengrusakan dan korban luka.
"Dibutuhkan ketegasan dalam hal ini menjaga kemajemukan dan keragaman. Dengan menggerakan tokoh publik untuk merawat ke indonesian dan mendorong penegakkan hukum harus di tegakkan," beber Romo Benny sapaanya kepada wartawan, Jumat (14/8/2020).
Dengan demikian, kata Romo Benny, tantangannya adalah bagaimana bersinegri dan menggerakan publik untuk terus menerus menggemakan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari bangsa ini.
"Kita mendukung apa yang dilakukan oleh aparat kepolisian dengan menindak siapapun pelaku kekerasaan. Pelaku kekerasan tidak dibenarkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini bertentangan dengan nilai kemanusiaan dan persatuan," tandas dia.