Oleh Rihad pada hari Minggu, 06 Sep 2020 - 05:45:24 WIB
Bagikan Berita ini :

NU Ingatkan Menag Hati-hati Komentar Soal Radikalisme

tscom_news_photo_1599345924.png
Menag Fachrul Razi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Wakil Rois Syuriah PWNU Jawa Timur (Jatim) KH Anwar Iskandar meminta Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi hati-hati dalam membuat pernyataan soal radikalisme dan penceramah atau kelompok good looking. “Terlalu menggeneralisasi itu, kan tidak semua orang yang good looking, memiliki kemampuan bahasa Arab dan kemampuan agama mesti radikal. Itu terlalu menggeneralisasi,” kata Anwar, Sabtu (5/9).

Sebaiknya jadi Menteri Keuangan Anwar menilai jika pernyataan Fachrul Razi merupakan blunder. Karena menurutnya, di Indonesia terlampau banyak orang yang menguasai bahasa Arab, good looking, pengetahuan agama baik, serta mempunyai toleransi dan nasionalisme yang besar. Bila dilihat dari segi jumlah, jelas Anwar, jauh lebih banyak ketimbang kelompok radikalisme.

Ia lantas meminta agar Menag harus bisa membedakan dengan jeli. “Kalau radikal dalam artian bersungguh-sungguh dalam belajar, itu kan enggak ada masalah. Tetapi kalau kemudian radikal diartikan ingin merubah sistem negara, itu yang enggak kita setujui. Jadi radikal itu dilihat dari apa, perspektif agama, perspektif bahasa,” sambungnya.

Sehubungan dengan perkembangan radikalisme di lembaga pendidikan dan agama, menurut Anwar, perlu ada penelitian lebih lanjut dari lembaga survei yang kredibel. Jangan sampai orang berbicara radikalisme tanpa ada data yang jelas. Anwar mencontohkan lembaga-lembaga pendidikan pondok pesantren, khususnya NU.

Menurut dia, pesantren NU khususnya, itu kan lembaga pendidikan juga. "Lembaga mandiri yang tidak dibiayai oleh negara, tapi output dari pendidikan itu 24 karat nasionalisme, bukan radikalisme, toleransi mereka. Jadi tidak semua masjid dan tidak semua sekolahan,” tuturnya.

Sementara itu, Dirjen Bina Masyarakat Islam, Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin menjelaskan pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi soal penetrasi radikalisme lewat sosok "good looking". "Pernyataan Menag soal "good looking" itu hanya ilustrasi," kata Kamaruddin dalam keterangan resminya, Jumat (4/9).

Lebih lanjut, Kamaruddin menegaskan pernyataan Fachrul itu tak memiliki tujuan untuk menuduh dan menyinggung pihak manapun.

tag: #radikalisme  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

Bersinergi dalam Beragam Aksi Kebaikan, Alumni ITB 1997 Gelar Acara Silaturahmi

Oleh Fath
pada hari Minggu, 05 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Angkatan 1997 menegaskan kebersamaan dan komitmennya untuk beraksi dalam berbagai bentuk kegiatan positif dalam Temu Kangen Syner97 ...
Berita

Jemaah Haji Kloter Pertama Mulai 12 Mei

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan, pemberangkatan perdana jemaah Haji 1445 Hijriah/2024 Masehi pada 12 Mei 2024. Di mana sebanyak 22 kelompok terbang (kloter) akan ...