Berita
Oleh Yoga pada hari Wednesday, 19 Mei 2021 - 09:59:00 WIB
Bagikan Berita ini :

OPM Sebut Helikopter Aparat Bombardir Ilaga, Kapolda Papua: Tak Benar

tscom_news_photo_1621389581.jpg
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengklaim, tidak ada penembakan roket dari helikopter terhadap area perumahan warga di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, pekan lalu.

Fakhiri menjelaskan, penggunaan helikopter terjadi saat hendak mengevakuasi jenazah Bharatu Komang yang tertembak tanggal 27 April lalu.

Saat itu, anggota kepolisian ditembak kelompok kriminal bersenjata atau KKB dari ketinggian.

Karena itu, kata dia, untuk memecahkan kekuatan mereka, helikopter membantu dengan menembak secara terukur hingga evakuasi bisa dilakukan.

"Bahkan, salah satu helikopter yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi tertembak, namun berhasil kembali dan mendarat dengan selamat di Timika,"kata Irjen Fakhiri seperti dikutip dari Antara, Selasa (5/18/2021).

Dia menjelaskan, personel Satgas Nemangkawi yang berasal dari anggota TNI-Polri terus berupaya memisahkan warga sipil dengan KKB, mengingat selama ini mereka berupaya menjadikan masyarakat sebagai tameng.

Markas mereka biasanya berada di salah satu Honai atau rumah khas masyarakat pegunungan di Papua, sehingga tim satgas berupaya memisahkannya.

Sejak Mei tercatat tiga anggota KKB tewas dalam kontak tembak dengan aparat keamanan, kata Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri .

Dia memastikan penegakan hukum terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Menurut Kapolda, dengan dilakukan sesuai SOP, maka penanganan terhadap KKB dilakukan terarah dan terukur.

Sebelumnya diberitakan, Tentara Pembebasan Negara Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka, mengklaim militer Indonesia membombardir rumah-rumah warga sipil di Ilaga, Kabupaten Puncak.

Hal itu terjadi tatkala TNI dan Polri melakukan gerakan ofensif di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, tanggal 15 - 16 Mei 2021.

"Ada tiga helikopter milik TNI AU yang membombardir honai-honai (rumah) warga. Satu gereja di Dolinggame diledakkan oleh pasukan Indonesia. Kami ada foto-foto buktinya," kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom dalam keterangan tertulis, Senin (17/5/2021).

Ia menuturkan, serangan udara militer Indonesia itu menargetkan markas TPNPB-OPM di Ilaga. Tapi, area sipil juga menjadi sasaran.

Sebby mengungkapkan, setidaknya ada 40 kali bom roket yang dilancarkan dalam serangan udara tersebut.

"Dalam serangan ini, militer dan melepaskan bom roket sekitar 40 Kali serangan udara dari militer gabungan," tulis mereka.

Sebby mengklaim, tak ada korban jiwa dari warga sipil Papua dalam operasi militer Indonesia tersebut.

"Sejak perang dimulai, ratusan warga sipil mengungsi ke kampung yang dianggap aman. Sebagian ada yang ke kota Ilaga, di rumah kepala dinas sosial. Sebagian ada yang mengungsi ke Timika dan Nabire," ungkapnya.

tag: #papua  #rasisme-papua  #opm  #tnipolri  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Gerindra Bisa Panen Kemenangan Pada Pilkada Serentak di Papua

Oleh Sahlan Ake
pada hari Sabtu, 27 Jul 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai Partai Gerindra bisa meraih kemenangan besar dalam Pilkada Serentak ...
Berita

Langkah Puan dan DPR Dialog dengan Negara Melanesia Dinilai Sebagai Upaya Jaga Papua

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin DPR bertemu negara-negara rumpun Melanesia dengan salah satu poin pembahasan adalah terkait perkembangan di Papua. Hal ini dinilai ...