Berita
Oleh Yoga pada hari Monday, 31 Mei 2021 - 09:59:00 WIB
Bagikan Berita ini :

DPR: Selamatkan Maskapai, Karyawan Garuda Berhak Mengadu ke Presiden Jokowi

tscom_news_photo_1622428718.jpg
M. Nasim Khan (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan mempertanyakan manajemen PT Garuda Indonesia yang menerapkan restrukturisasi. Dimana manajemen menerapkan program pensiun dinibagi karyawannya sebagai salah satu cara mengurangi beban keuangan perusahaan.

"Restrukturisasi (sejatinya) dijalankan sebagai pilihan untuk penyelamatan perusahaan dari kebangkrutan. Sebisa mungkin, restrukturisasi tidak memberhentikan karyawan potensial yang dimiliki Garuda," tegas dia dalam keterangan tertulisnya, Senin 31 Mei 2021.

Penerapan program pensiun dini karyawan Garuda, dikhawatirkan justru akan merugikan pihak Garuda sendiri. Meski diakuinya jika dari beberapa pilihan tidak ada opsi lain, maka pengurangan karyawan menjadi jalan akhir. Namun dalam pelaksanaannya harus tetap mengedepankan sisi kemanusiaan.

"Jika pilihan restrukturisasi benar-benar sudah tidak menyediakan pilihan lain terkait pengurangan karyawan, maka kami minta agar pihak Garuda mengedepankan rasa kemanusiaan," jelas Nasim.

"Mereka adalah karyawan potensial, ini yang dicemaskan. Mereka adalah karyawan yang sudah bekerja dan dididik lama sebelumnya. Sulit mencari karyawan loyal dan memiliki keahlian yang sudah teruji selama bertahun-tahun," sambungnya.

Politisi PKB itu menambahkan, di masa pandemi seperti saat ini, sektor usaha banyak yang terpukul. Dan, harus diakui pula jika pandemi membuat banyak jenis usaha dan pekerja yang terkena imbasnya. Akibatnya angka pengangguran semakin bertambah.

Terkait hal itu pula, rencana karyawan Garuda yang akan menemui Presiden Joko Widodo sebagaimana disampaikan

Koordinator Serikat Bersama Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia Tomy Tampatty, Nasim Khan menyatakan dukungannya.

"Serikat Pekerja berhak mengadukan permasalahan mereka ke Presiden, termasuk rencana ke Komisi VI DPR-RI. Kami mendukung langkah yang ditempuh kawan-kawan Serikat Pekerja. Hal ini bertujuan agar tercapai kesepakatan antara pihak karyawan Garuda dan perusahaan Garuda Indonesia," jelasnya.

Ia berharap upaya penyelamatan Garuda Indonesia sebagai flag carrier akan menemukan solusi terbaik bagi semua pihak. Misalnya, opsi pengetatan beaya operasional harian diikuti dengan perbaikan kinerja perusahaan. Katanya, harus ada rasa optimis kendati saat ini wabah Covid-19 belum mereda.

Di sisi lain, Nasim Khan juga menyoroti apa yang menimpa Garuda Indonesia sebagai pelajaran yang sangat penting agar tidak terulang di masa yang akan datang. Utang Garuda Indonesia per Mei 2021 menyentuh 70 triliun dengan bunga yang terus bertambah setiap bulannya.

Disampaikan, ada kecenderungan dengan beban bunga sebesar itu, keuangan Garuda Indonesia semakin berdarah-darah. Akan tetapi, upaya menyelamatkan maskapai harus benar-benar mengutamakan kepentingan nasional.

Bagaimanapun, pihaknya tidak menginginkan pemerintah kehilangan maskapai Garuda apalagi sampai jatuh ke tangan swasta. Terlebih belum tentu pihak swasta juga mampu menggerakkan industri penerbangan di Indonesia.

tag: #nasim-khan  #jokowi  #garuda-indonesia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...