Bisnis
Oleh Rihad pada hari Selasa, 13 Jul 2021 - 11:57:37 WIB
Bagikan Berita ini :

Jabar Kehilangan Rp 5 Triliun Kalau PPKM Diperpanjang, Pertumbuhan Ekonomi pun Turun

tscom_news_photo_1626152257.jpg
Ridwan Kamil (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap penerapan PPKM Darurat tak lama. Ini berbeda dengan rencana Pemerintah Pusat yang menjajaki kemungkinan perpanjangan PPKM Darurat hingga 6 minggu.

Menurut Ridwan Kamil, pandemi COVID-19 yang berkepanjangan membuat Pemprov Jabar berpotensi kehilangan anggaran Rp 5 triliun di tahun 2021 ini. Hal itu sebagai dampak penghentian sejumlah proyek infrastruktur, karena anggarannya dialihkan untuk penanganan COVID-19.

"Kondisi keuangan tahun 2021 ini memburuk. Dalam hitungan kami, tadinya kami kehilangan Rp 3 triliun dan sudah kita atur sedemikian rupa dan dapat laporan lagi kita dapat potensi kehilangan Rp 2 triliun lagi sehingga total Rp 5 triliun," kata

Ridwan Kamil, Senin (12/7).

Sementara itu, Pemerintah Pusat ada kemungkinan memperpanjang PPKM Darurat. Sinyal itu terungkap dari materi paparan Sri Mulyani di rapat bersama Badan Anggaran DPR RI, Senin (12/7).

"Risiko pandemi COVID-19 masih tinggi, khususnya varian delta. PPKM Darurat selama 4-6 minggu dijalankan untuk menahan penyebaran kasus, mobilitas masyarakat diharapkan menurun signifikan," tulis Sri Mulyani.

Sebelumnya pemerintah memberlakukan PPKM Darurat di Jawa Bali pada 3-20 Juli 2021. Menyusul kemudian di 15 kabupaten/kota di luar Jawa Bali yang berlaku sejak 12 Juli 2021.

Bank Indonesia sendiri menurunkan proyeksi ekonomi Indonesia pada tahun ini dari 4,1%-5,1% menjadi 3,8%. Penurunan ini akibat dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk mengatasi penyebaran Covid-19 varian Delta

"Jika PPKM Darurat dilakukan selama sebulan bisa menurunkan kasus Covid-19 secara baik, pertumbuhan ekonomi akan turun menjadi sekitar 3,8%," kata Perry dalam Rapat Kerja bersama Banggar DPR, di Jakarta, Senin (12/7).

PPKM Darurat akan menurunkan mobilitas dan konsumsi masyarakat sehingga berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi. Dia menilai penurunan konsumsi rumah tangga perlu diperhatikan lebih lanjut, mengingat permintaan masyarakat masih rendah hingga saat ini.

tag: #perppu-covid-19  #ekonomi-indonesia  #ridwan-kamil  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Bisnis Lainnya
Bisnis

Inilah 10 Kesepakatan Awal dalam Negosiasi Dagang RI-AS Terkait Kenaikan Tarif

Oleh Achmad Faridz Ramadhan
pada hari Jumat, 18 Apr 2025
Sebagai respons cepat atas pemberlakuan tarif baru dari pemerintah Amerika Serikat, Indonesia langsung melakukan diplomasi intensif dengan pihak AS. Dalam kunjungan resmi ke Washington DC, perwakilan ...
Bisnis

Terungkap! Ini Besaran Tarif Ekspor RI yang Berlaku di AS Usai Kenaikan Pajak Trump

JAKARTA, TEROPONGSENAYAN.COM - Pemerintah Indonesia akhirnya mengungkap detail tarif baru yang dikenakan Amerika Serikat terhadap produk ekspor unggulan dari Tanah Air. Dalam negosiasi bilateral yang ...