JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Larantuka, NTT, diguncang gempa berkekuatan 7,5 magnitudo pada Selasa (14/12) pukul 10.20 WIB.

BMKG memastikan gempa yang sempat menghidupkan peringatan dini tsunami itu tidak ada kaitannya dengan aktivitas beberapa gunung berapi di Indonesia.

"Terkait gempa ini saya kira gak ada kaitan dengan aktivitas gunung api. Tapi gempa tektonik bisa memicu aktivitas gunung api, jadi terbalik seperti itu," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Bambang Setiyo Prayitno saat konferensi pers, Selasa (14/12).

Kepala BMKG Dwikorita mengatakan sejauh ini belum terlihat adanya dampak dari gempa tektonik yang berlokasi di Laut Flores itu dengan aktivitas gunung berapi.

"Kita tidak melihat atau belum melihat hal itu terjadi dan aktivitas gunung api analisisnya dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang saat ini sedang tangani Gunung Semeru dan Gunung Awu," kata Dwikorita.

Ribuan warga Kabupaten Sikka lari berhamburan menuju ke arah selatan karena beredar informasi akan terjadi tsunami.

Situasi itu terjadi setelah terjadi gempa berkekuatan 7,5 SR mengguncang sebagian wilayah di Provinsi NTT pada Selasa (14/12) sekitar pukul 11.20 WITA, lintang :7.59LS, bujur :122.26 BT, pada kedalaman 12 km.

Direktur Rumah Sakit Santo Gabriel Kewapante, dokter Beny mengatakan, saat terjadi gempa pukul 10.30 Wita, pihaknya merasakan getaran yang besar. Sehingga pihaknya mengambil langkah untuk mengevakuasi seluruh pasien yang sedang menjalani perawatan di RS.Kewapante.

"Seluruh pasien kami evakuasi ke keluar ke halaman, kami ada 30 pasien," ungkap dokter Beni.

Lanjutnya, sekarang karena sudah ada penyampaian bahwa situasi aman, pasien kami sudah bawa masuk ke dalam ruangan perawatan.

Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Setda Sikka, Even Edomeko menyampaikan himbauan Bupati Sikka agar masyarakat tetap tenang dan waspada. Sambil siap mengikuti informasi terbaru dari BMKG dan BPBD Sikka.