Berita
Oleh Ahmad Hatim Benarfa pada hari Rabu, 24 Jun 2015 - 16:08:26 WIB
Bagikan Berita ini :

Misbakhun: Penolak UP2DP Mesti Sadar Presiden Bukan Hanya Milik Mereka

26misbakhun (eh).jpg
Misbakhun (Sumber foto : Eko Hilman)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP) sudah disahkan paripurna DPR, tapi tiga fraksi yang menolak PDI Perjuangan, Nasdem dan Hanura mau melobi presiden agar menolak keputusan itu.

"Silakan saja melobi presiden agar menolak UP2DP, tapi kita juga bisa melobi Jokowi‎," ujar anggota KOmisi XI DPR Misbakhun di gedung DPR, Rabu (24/06/2015).

Menurut Misbakhun, presiden tidak mungkin mengambil keputusan spontan hanya karena di lobi para fraksi penolak UP2DP, yang merupakan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). "Presiden Jokowi bisa hati-hati," ucapnya.

Mereka yang menolak, kata Misbakhun, mestinya menyadari ‎Presiden bukan hanya milik mereka saja. Justru Presiden harus mendapatkan penjelasan yang utuh tentang dana Rp11,2 triliun untuk rakyat.

UP2DP mesti dipahami sebagai upaya DPR membantu pemerintah merealisasikan program pembangunan infrastruktur di daerah-daerah.

Sebagaimana diketahui, ada tiga fraksi PDI Perjuangan, Nasdem dan Hanura DPR dalam rapat menolak UP2DP. Belakangan Fraksi Partai Demokrat juga ikut menolak meski paripurna DPR sudah menyetujui.(ss)

tag: #up2DP  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Akademisi: Proyek Jalan Trans Halmahera Menguntungkan Perusahaan Tambang, Bukan Rakyat

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 04 Nov 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Akademisi Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Astuti N Kilwouw menilai proyek pembangunan Jalan Trans Halmahera bukan ditujukan untuk kepentingan rakyat, melainkan ...
Berita

MKD Gelar Sidang Terbuka di Kasus Uya Kuya Cs, DPR Tunjukkan Sebagai Lembaga yang Tak Anti-Kritik

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Langkah Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI yang menggelar sidang awal terkait pelanggaran etik lima anggota DPR yang dinonaktifkan partainya buntut kasus "joget DPR" ...