Oleh Fath pada hari Rabu, 07 Mei 2025 - 09:41:52 WIB
Bagikan Berita ini :

Anaknya Meninggal Seorang Ayah Demo Sendirian, Cellica Desak RSUD Karawang Transparan

tscom_news_photo_1746585712.jpg
Cellica Nurrachadiana Politikus Partai Demokrat (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi IX DPR RI Cellica Nurrachadiana menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya anak dari seorang warga Telukjambe Timur di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, bernama Edwin Septian.

Edwin menjadi perhatian publik usai viral melakukan orasi sendirian di depan RSUD Karawang karena anaknya meninggal usai perawatan di rumah sakit tersebut. Apa yang dilakukan Edwin sendiri menjadi perhatian publik di media sosial.

“Doa kami, bayi mungil yang meninggal dunia akan menjadi kembang di surgaNya, AllahSWT, penolong buat kedua orangtua, dan kepada ibunda semoga segera diberikan kesehatan yang sempurna, dan InsyaAllah AllahSWT akan titipkan kembali keturunan yg sholeh sholehah untuk kedua orang tua hebat,” kata Cellica kepada Kedai Pena di Jakarta, Rabu,(7/5/2025).


Dalam kesempatan itu, eks Bupati Karawang tersebut menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas insiden meninggalnya anak dari Edwin Septian di RSUD Karawang, Jawa Barat.

“Saya memahami duka dan kekecewaan mendalam dari pihak keluarga, terlebih karena peristiwa ini terjadi dalam kondisi darurat yang semestinya bisa ditangani secara cepat dengan penjelasan yang tepat mengenai resiko tindakan yang akan dilaksanakan,” imbuh Cellica

Cellica pun mengungkapkan, dari informasi awal pasien yang merupakan Ibu dari bayi dan istri Edwin datang ke RSUD Karawang dalam kondisi pendarahan dan langsung mendapatkan penanganan medis.

Namun, kata dia, pada keesokan harinya terjadi pendarahan kembali, hingga akhirnya dilakukan tindakan medis dengan harapan dapat menyelamatkan ibu dan bayi.

“Berdasarkan observasi medis, pasien diketahui mengalami kondisi placenta previa dengan usia kandungan 32 minggu,” tegas Cellica.

Cellica menjelaskan, secara medis penyelamatan ibu dan bayi harus dilakukan tindakan dengan cepat dan tepat, yang pada saat itu bayi harus segera dikeluarkan melalui operasi SC.

“Namun karena bayi lahir dengan BBLR 1200 gram, kondisi bayi tidak stabil, dan setelah dilakukan beberapa upaya penyelamatan akhirnya bayi mungil tersebut tidak bisa terselamatkan,” lirih Cellica.

Cellica memastikan, pihak RSUD Karawang sedang melakukan audit internal guna mengevaluasi seluruh rangkaian proses penanganan medis.

“Saya berharap hasil audit ini dapat segera disampaikan secara utuh dan transparan kepada keluarga pasien, sehingga seluruh pihak mendapatkan kejelasan dan tidak terjadi simpang siur informasi,” tutur Cellica.

Tak lupa, Cellica turut menegaskan , pentingnya percepatan transformasi layanan kesehatan. Termasuk transformasi sarana prasarana, obat-obatan, sistem digitalisasi, sistem keuangan serta penguatan kompetensi SDM, baik tenaga kesehatan maupun non kesehatan.

“Evaluasi menyeluruh perlu dilakukan di semua fasilitas kesehatan, baik milik pemerintah maupun swasta,” ungkap dia.

Selain itu, lanjut Cellica, komunikasi yang baik antara rumah sakit dan pasien menjadi sangat krusial,terkhusus penyampaian kepada pasien dan keluarga pasien yang akan dilaksanakan tindakan operasi.

“Adapun fungsi kehumasan serta keterbukaan dari tenaga medis harus diperkuat agar setiap permasalahan dapat ditangani secara cepat, tepat, dan tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat,” pungkasnya.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement