Oleh Fath pada hari Minggu, 11 Mei 2025 - 22:47:48 WIB
Bagikan Berita ini :

Yayasan Bangga dan Ikatan Alumni ITB Gelar Lomba Penulisan Esai Bertema 'Indonesia Emas di Mata Saya', Ini Daftar Pemenangnya

tscom_news_photo_1746978468.jpg
(Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Yayasan Bangga (Bangkit Anak Bangsa) menggelar lomba esai nasional bertema “Indonesia Emas di Mata Saya” bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan ruang berekspresi bagi generasi muda.

Lomba ini diikuti oleh kalangan pelajar dari SMA hingga mahasiswa. Tujuan lomba tersebut untuk menyampaikan pandangan mereka tentang masa depan Indonesia menjelang satu abad kemerdekaan di tahun 2045.

Tidak hanya itu, lomba itu juga untuk melawan stigma generasi Z sebagai generasi malas, apatis, atau sekadar pengguna TikTok, lomba ini membuktikan bahwa mereka mampu menghadirkan gagasan segar, idealis, dan kritis demi menyongsong Indonesia Emas 2045.

Lomba yang digelar Yayasan Bangga (Bangkit Anak Bangsa) bekerja sama dengan Ikatan Alumni ITB Angkatan 1993, berlangsung dari 1 Februari hingga 15 Maret 2025.

Para pemenang diumumkan melalui media sosial pada 30 April 2025 kemarin. Selain hadiah uang tunai, delapan pemenang dari dua kategori diundang ke Bandung untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang penuh inspirasi.

Pada 8 Mei 2025, para juara hadir dalam malam ramah tamah di Bandung Milk Centre (BMC), disuguhi makan malam dan hiburan musik, serta diberi kesempatan untuk berbagi proses kreatif masing-masing.

Keesokan harinya, Jumat, 9 Mei 2025, hadiah diserahkan secara resmi di Gedung CADL (Center for Art, Design, and Language) FSRD ITB, Bandung. Acara ditutup dengan kunjungan ke Gedung Sate, Galeri Captain John, dan Saung Angklung Udjo.

Sabtu, 10 Mei 2025, mereka mendapat pelatihan literasi dari pustakawan Wien Muldian di BacaDiTebet, Jakarta Selatan. Seluruh biaya kegiatan ditanggung panitia.

Gagasan lomba ini berasal dari pengalaman pribadi Didik Fotunadi, pendiri Yayasan Bangga, yang pernah menjadi juara pertama lomba esai bertema “Korea di Mata Saya” pada 1998.

Ia mengaku, kegiatan ini terinspirasi oleh cara Pemerintah Korea menghargai para juaranya, Didik menginisiasi lomba ini untuk menggali suara generasi muda tentang visi Indonesia Emas 2045.

"Pengumuman lomba disampaikan melalui akun media sosial Bangga dan IA-ITB 93. Panitia juga menyelenggarakan dua webinar untuk mengarahkan peserta, masing-masing pada 27 Februari dan 9 Maret 2025, dimoderatori oleh Enri Rasjidin," tegasnya, Minggu (11/5/2025).

Dalam sesi ini, ketiga juri yaitu Kurnia Effendi, Ahmad Baiquni, dan Didik Fotunadi menyampaikan panduan menulis esai yang bernas dan inspiratif.

Lomba ini berhasil menarik sekitar 350 peserta dari berbagai daerah, dari Aceh hingga Papua. Para peserta diwajibkan mengikuti akun Instagram penyelenggara, serta mengunggah video pendek berisi konsep Indonesia Emas versi mereka dalam bentuk Reel.

"Ini menjadi tahap awal yang menantang sekaligus relevan bagi Gen-Z yang terbiasa mengekspresikan diri secara visual," tuturnya.

Didik menerangkan, para dewan juri menilai esai berdasarkan tiga kriteria utama yakni orisinalitas ide, kualitas penyampaian bahasa, dan relevansi serta potensi implementasi gagasan. Dari proses panjang itu, dipilih empat pemenang utama dan satu honorable mention di masing-masing kategori.

Berikut pemenang kategori SLTA:

1. Juara 1: Tamara Rizkyanu Arta dari SMA Negeri 1 Bukateja, Purbalingga, menulis tentang “Mengurai Impian Indonesia Emas 2045”.

2. Juara 2: Sri Rahel Sitohang dari SMA Negeri 2 Sidikalang, Sumatra Utara dengan judul “Iron Man”.

3. Juara 3: Aufa Muhammad Izzan dari SMA Trensains Muhammadiyah, Sragen menulis tentang “Antara #kaburajadulu dan #indonesiaemas2045”.

4. Honorable Mention: Pramudita Saraswati dari PKBM Piwulang Becik, Bogor dengan tulisan “100 Tahun Kemerdekaan, Apakah Kita Sudah Benar-Benar Merdeka?”.


Pemenang kategori Mahasiswa:

1. Juara 1: Indira Akmalia Hendri (Institut Teknologi Bandung) dengan esai “Peningkatan Konektivitas Intra dan Antar Daerah Melalui Integrasi Transportasi Publik sebagai Fondasi Indonesia Emas 2045”.

2. Juara 2: Elsa Balqis Shafira (UIN Syarif Hidayatullah) menulis “PUSAKA: Warisan Literasi untuk Menyambut Satu Abad Bumi Pertiwi”.


3. Juara 3: Nicky Rotin S. Manullang (Institut Teknologi DEL, Medan) dengan karya “Anak Muda, Waktunya Tunjukkan Aksi”.

4. Honorable Mention: Nicola Ananda (Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga), “Ketika Kampus Bungkam, Indonesia Emas Terancam”.

Semua finalis mengikuti tahap akhir berupa wawancara dengan dewan juri untuk menguji pemahaman dan orisinalitas karya, serta memastikan tidak ada ketergantungan pada alat bantu kecerdasan buatan (AI).

Gagasan mereka dinilai tidak hanya kreatif dan komunikatif, tetapi juga telah diterapkan sebagian sebagai aksi nyata.

Dalam sambutannya saat penyerahan hadiah, Tamara Rizkyanu Arta menyampaikan bahwa ia berdiri sebagai juara bukan sebagai siapa-siapa.

Ia hanya seorang anak muda yang sangat mencintai negeri dan bangsa Indonesia khususnya menuju Indonesia Emas 2045.

"Indonesia Emas bukan sekadar impian. Ia adalah janji. Tapi jalan ke sana bukan panggung pesta, melainkan medan perjuangan," ungkapnya.

Menurutnya, pejuangan menuju generasi emas 2045 adalah bonus demografi. Tapi jika salah kelola, maka bisa jadi bom waktu.

Ia pun mengajak semua generasi muda untuk tajamkan akal, namun jangan tumpulkan hati dan harus bisa kuasai teknologi, tapi jangan tinggalkan empati.

"Jangan remehkan ide yang terdengar gila karena sejarah selalu ditulis oleh mereka yang berani menjadi berbeda," tuturnya.

Sementara Indira Akmalia Hendri menyatakan Indonesia Emas 2045 terdengar megah, namun sebetulnya dekat. Bukan hanya tentang gedung pencakar langit, tetapi tentang kemajuan yang merata, dari kota hingga pelosok.

"Salah satu kuncinya adalah konektivitas yang adil. Jangan remehkan satu ide, satu keresahan, atau satu tulisanmu. Karena dari sanalah perubahan besar bisa bermula," singkatnya.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Lainnya
Berita

TB Hasanuddin: Ledakan Amunisi Jadi Pelajaran Berharga untuk Evaluasi Prosedur Keamanan

Oleh Sahlan Ake
pada hari Senin, 12 Mei 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas insiden ledakan amunisi di wilayah latihan militer yang menyebabkan meninggalnya 11 ...
Berita

Komisi I DPR Harap Pakistan-India Jaga Komitmen Gencatan Senjata, Dorong RI Bantu Jembatani Konflik

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi I DPR RI, Junico Siahaan mengungkap keprihatinan mendalam atas meningkatnya konflik bersenjata antara India dan Pakistan, yang menyebabkan puluhan orang ...