JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Upaya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjajaki Rusia untuk menggarap proyek minyak dan gas bumi (migas) ketika mendampingi lawatan Presiden RI Prabowo Subianto ke Kota Saint Petersburg, Rusia, mendapat apresiasi dari Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya.
“Tentu saja kita apresiasi atas penjajakan kerja sama dengan Rusia dan investasi yang dibawa di bidang migas. Karena upaya-upaya positif seperti ini bermuara pada mendukung tercapainya kemandirian energi,” ujar Bambang Patijaya, dalam keterangannya, Minggu, 22 Juni 2025.
Dikatakan BPJ, dengan hadirnya investasi dari Rusia diharapkan dapat mendukung kinerja Migas Indonesia.
“Dengan terobosan dan inovasi teknologi yang dibawa, dapat berkontribusi dalam meningkatkan produksi Migas Indonesia,” ujar politisi asal Bangka Belitung ini.
Diketahui, Menteri Bahlil Lahadalia mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam lawatan ke kota Saint Petersburg, Rusia untuk menghadiri pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky, Rusia pada Kamis, 18 Juni 2025, waktu setempat.
Sektor energi menjadi salah satu poin pembahasan pada pertemuan tersebut. Kedua negara berminat terlibat dalam pengerjaan proyek eksplorasi dan produksi gas alam cair atau (Liquefied Natural Gas/LNG) hingga pasokan minyak.
"Kami mengundang mitra-mitra strategis Rusia untuk terlibat dalam eksplorasi lapangan (migas) baru dan temuan cadangan gas di lepas pantai," kata Bahlil dalam keterangan resminya.
Penjajakan kerja sama ini, diharapkan mampu memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, terutama dalam mendongkrak lifting minyak dan gas nasional sesuai target yang ditetapkan Presiden Prabowo untuk mewujudkan swasembada energi.
Guna memenuhi target tersebut, Pemerintah Rusia menawarkan modernisasi infrastruktur migas. Modernisasi ini mencakup pemanfaatan teknologi terkini untuk mengoptimalkan sumur yang selama ini dianggap kurang produktif.
"Kami bersedia memodernisasi infrastruktur supaya mendongkrak produksi minyak dari ladang tua," ujar Putin saat konferensi pers, dikutip esdm.go.id.
Sebagai informasi, relasi Rusia – Indonesia telah terjalin kuat lewat kolaborasi di sektor energi, mulai dari di migas, batubara, ketenagalistrikan, energi baru dan terbarukan (EBT), serta efisiensi energi. Salah satunya, rencana pembangunan kilang minyak dan kompleks petrokimia di Jawa Timur.
Model kolaborasi ini diharapkan Pemerintah Indonesia menjadi pijakan bagi proyek-proyek migas masa depan, sekaligus menyuntikkan investasi teknologi tinggi ke dalam industri nasional.