JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Tidak ada angin, tidak hujan, tiba-tiba saja Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia bersama jajaran pengurus DPP Partai Golkar bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Bahlil bersama rombongan DPP Partai Golkar kompak menggunakan jaket kuning. Dalam klaimnya, Bahlil mengaku pertemuan dan kedatangannya ke Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden Prabowo dalam rangka bersilaturahmi.
Kedatangan Bahlil bersama rombongan DPP Partai Golkar ke Istana dilakukan usai mencuatnya kabar Munaslub Partai Golkar. Kabarnya saat itu Bahlil Lahadalia yang merupakan Menteri ESDM RI ini akan digantikan.
Muncul dugaan kedatangan Bahlil bersama rombongan DPP Partai Golkar ke Istana sebagai bentuk tekanan. Karena, dari isu yang sempat berhembus bahwa diduga ada campur tangan dari Istana terkait dengan Munaslub yang ingin menggantikan Bahlil Lahadalia.
Menyoal hal itu, Direktur Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan, mengamini kedatangan Bahlil bersama rombongan DPP Partai Golkar bukan silaturahmi biasa. Iwan begitu ia dipanggil memandang, Bahlil ingin menunjukkan bahwa internal Partai Golkar di bawah kepemimpinannya solid dan baik-baik saja.
“Yang pertama, Bahlil ingin menunjukkan bahwa internal Partai Golkar di bawah kepemimpinannya solid dan baik-baik saja,” kata Iwan kepada awak media di Jakarta, Rabu,(26/8/2025).
Selain itu, kata Iwan, dengan membawa simbol partai dan pengurus inti ke istana, Bahlil ingin memberikan sinyal. Iwan menilai, Bahlil ingin menegaskan kepada Prabowo Golkar tetap full 100 persen mendukung pemerintahan.
“Tanpa loyal pada kekuatan politik lain,” imbuh dia.
Lebih lanjut, Iwan mengatakan,
Bahlil ingin menunjukkan ke publik dan kelompok politik lain bahwa Golkar saat ini hubungannya sangat baik sekali dan mesra dengan Presiden Prabowo Subianto.
“Sehingga secara tidak langsung membantah dan melawan isu Munaslub yang akhir-akhir ini sedang beredar di media dan publik,” tandas Iwan.