Berita
Oleh Ahmad Hatim Benarfa pada hari Sabtu, 18 Jul 2015 - 07:39:02 WIB
Bagikan Berita ini :

Curiga Politis, Nasim Khan Heran Daerah Minoritas Muslim Rawan Kasus Intoleransi

40Nasim_khan2.jpg
Nasim Khan (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sekjend Majelis Pecinta Sholawat Nusantara (Pesona) Nasim Khan mengutuk keras insiden pembakaran masjid bersamaan dengan pelaksanaan sholat ied umat muslim di ‎Tolikara, Papua, Jumat (17/7/2015). Ia mengaku curiga peristiwa tersebut dilakukan secara politis oleh oknum tertentu untuk merongrong kedamaian di Indonesia.

"Yakin dilakukan oknum politik untuk memprovokasi," kata Nasim kepada TeropongSenayan di Jakarta, Sabtu (18/7/2015).‎

Berpijak dari peristiwa itu, anggota komisi VI itu mengaku heran mengapa kekerasan atas nama agama justru lebih banyak terjadi di daerah yang berpenduduk minoritas beragama muslim.‎ Menurut dia, fakta menunjukkan bahwa peristiwa yang sama justru kecil terjadi di daerah yang penduduknya mayoritas muslim.

"Kita harus objektif. Mari buka pandangan kita keseluruh antero bangsa kita. Dimana ada daerah yang mayoritas muslim, yang minoritas tak tertindas. Sebaliknya, kita akui fakta dimana tempat yang mayoritas penduduknya beragama selain umat muslim, kaum minoritas pasti terintimidasi, tertindas kebebasannya. Coba jujur kita lihat umat muslim di negara lain, dimana yang mayoritas bukan muslim. Masalah hijab dilarang seperti di Perancis dan negara-negara lain di eropa. Intimidasi penindasan di Rohingya, Myanmar dan lain-lain," ujar anggota fraksi PKB DPR RI itu.‎

Lebih lanjut Nasim mengimbau supaya seluruh elemen masyarakat ‎di Indonesia tidak mudah diprovokasi untuk melakukan tindakan kekerasan yang menurutnya melanggar hukum dan ajaran agama. Nasim juga berpesan masyarakat segera sadar bahwa saat ini ada sinyalemen politis yang berusaha merusak citra Islam dengan upaya membenturkan dengan umat yang lain.

"Semisal setiap ada masalah teror, dianggap Islam melakukannya. Padahal terbukti orang-orang mereka sendiri dalangnya. Islam adalah agama rahmatan lil alamin. Berakhlak dengan nilai toleransi yang sangat tinggi," ungkapnya. (mnx)

tag: #pembakaran mushola di papua  #intimidasi mayoritas  #kasus intoleransi di Indonesia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...