Editorial
Oleh Aris Eko pada hari Selasa, 11 Agu 2015 - 12:07:23 WIB
Bagikan Berita ini :

Melampaui Hukum

8Screenshot_2015-08-11-11-55-06_1439268942570.jpg
Palu Hakim (Sumber foto : Istimewa)

"Hukum adalah hukum. Tidak seorangpun (boleh) melampaui hukum. Sekalipun dia adalah Presiden."

Itulah ungkapan Presiden Obama saat berpidato di KTT Uni Afrika pada Juli 2015. Obama menyoroti kelakuan para pemimpin negara Afrika yang suka mengubah-ubah konstitusi atau Undang-Undang (UU) guna melanggengkan kekuasaan.

Sebagian mereka memang berhasil berkuasa puluhan tahun atau beberapa periode. Namun semua itu harus dibayar mahal. Berbagai kekacauan, peperangan maupun kudeta mewarnai negara-negara benua hitam itu akibat ambisi kekuasaan para pemimpinnya.

Meski tidak sama persis fenomena mengakali konstitusi atau UU ini sejatinya juga masih terjadi di tanah air. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Prof Mahfud MD bahkan mengungkapkan Indonesia sebenarnya inflasi UU. Sebab berpuluh-puluh UU dihasilkan, UUD juga beberapa kali di revisi.

Namun tak membuat tatanan menjadi membaik. Bahkan semakin carut marut saja. Pangkal persoalannya adalah saat UU dilaksanakan sering dimanipulasi, diakali maupun disiasati. Atau sering dikenal celah hukumnya. Sehingga UU sebaik apapun dibuat menjadi mandul atau tak berfungsi sesuai tujuannya.

Tidak jarang juga terjadi UU yang sudah dibuat direvisi bukan untuk perbaikan namun karena untuk mengakomodir kepentingan atau interest politik. Baik interest politik kekuasaan, pemerintahan, bisnis atau kelompok penekan. Bahkan infiltrasi kepentingan terjadi saat mulai pembahasan.

Alhasil, berkaca pada Afrika, yang dibutuhkan adalah kesadaran dan revolusi mental para kelompok kepentingan agar membuang jauh-jauh menyiasati UU maupun konstitusi jika carut marut ingin segera berakhir. Sebab, hukum adalah hukum. Tak boleh dilampaui oleh siapapun.(*)

tag: #hukum  #obama  #mahfud md  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Editorial Lainnya
Editorial

Redam Harga Masker!

Oleh Firdaus
pada hari Selasa, 18 Feb 2020
Belakangan ini masyarakat terkejut dengan lonjakan harga masker hingga lebih 100% dan barangnya langka di beberapa apotik di Jakarta maupun daerah lainnya. Bahkan Komisi Pengawas Persaingan Usaha ...
Editorial

Degradasi Etika Pejabat

Keputusan Pemerintah menentukan Pangkalan Militer TNI di komplek Pangkalan Udara Raden Sajad Kepulauan Natuna untuk lokasi observasi 238 WNI dari Wuhan, China, adalah keputusan yang tepat. Pertama, ...