Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Rabu, 02 Sep 2015 - 17:04:15 WIB
Bagikan Berita ini :

"Di Indonesia, Broker IMF Ada Broker ADB Ada"

44imf-ist.jpeg
Logo IMF (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Politisi PDIP Effendi Simbolon mempertanyakan langkah pemerintah Indonesia yang meminjam dana ke Bank Pembangunan Asia (ADB).

Effendi bahkan menyebut bahwa di Indonesia itu ada brokernya masing-masing ketika pemerintah Indonesia akan berutang ke lembaga keuangan internaional.

"Ini soal broker juga, broker IMF (Dana Moneter Internasional) ada, broker ADB ada," kata Effendi di Warung Komando, Jakarta Selatan, Rabu (2/9/2015).

Namun dirinya tidak terlalu kaget dengan kembalinya Indonesia berutang ke ADB. (Baca juga: Tak Berutang ke IMF, Indonesia Malah Pinjam ke ADB Rp 5,6 Triliun)

"Sudah terlihat dari awal, saya kira pemerintahan kita terlalu ambisius dengan mencabut subsidi mengalihkan sektor produktif," ucapnya.

Anggota Komisi I DPR ini mengakui, dewan sendiri sebenarnya sudah mengetahui Indonesia akan meminjam dana kembali, dan hal itu terlihat di APBN 2016 yang defisit-nya menurun.

"Mau bagaimana defisit kita sudah terlalu kecil kalau tidak kembali hutang," tandasnya.(yn)

tag: #utang indonesia  #imf  #adb  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Akademisi: Proyek Jalan Trans Halmahera Menguntungkan Perusahaan Tambang, Bukan Rakyat

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 04 Nov 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Akademisi Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Astuti N Kilwouw menilai proyek pembangunan Jalan Trans Halmahera bukan ditujukan untuk kepentingan rakyat, melainkan ...
Berita

MKD Gelar Sidang Terbuka di Kasus Uya Kuya Cs, DPR Tunjukkan Sebagai Lembaga yang Tak Anti-Kritik

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Langkah Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI yang menggelar sidang awal terkait pelanggaran etik lima anggota DPR yang dinonaktifkan partainya buntut kasus "joget DPR" ...