Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Senin, 21 Sep 2015 - 17:51:44 WIB
Bagikan Berita ini :

Ingin Beli Sukhoi, Kemenhan Minta Anggarannya Ditambah

16sukhoi.jpg
Pesawat tempur Sukhoi (Sumber foto : bhmpics.com)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu meminta agar anggaran kementeriannya tidak dipangkas.

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2016 Kemenhan mengajukan anggaran sebesar Rp 102 Triliun. Namun yang disetujui dalam APBN menjadi Rp 90 Triliun.

Ryamizard mengaku pasrah jika pemerintah tak menyetujui keinginannya itu.

"Kita tetap meminta tambahan, tapi kalau negara bilang segitu kita tak akan meminta," kata Ryacudu di kompleks Parlemen, Senayan, Senin (21/9/2015).

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) ini berharap DPR terutama Komisi I DPR bisa membantu memperjuangkan tambahan anggaran Kemenhan yang terjadi penurunan sebesar 10 persen.

"Mudahan-mudahan DPR yang bantu dorong," harap dia.

Lebih jauh dirinya menyebut anggaran tahun 2016 akan diprioritaskan untuk membangun landasan pesawat terbang di pulau terluar sekitar Laut China Selatan. Pembangunan landasan tersebut, kata dia, guna memudahkan mobilitas TNI menjaga daerah tersebut yang ia sebut rawan terjadi konflik.

"Kita perlu landasan baru. Penting. Landasan yang sudah ada perlu diperbaiki," tuturnya.

Selain itu, anggaran itu juga akan digunakan untuk membeli alat utama sistem persenjataan (Alutsista) yang baru. Di antaranya untuk pembelian kapal selam dan juga pesawat tempur jenis Sukhoi.

"Sukhoi kita akan ganti, sudah 45 tahun sesuai dengan perintah Presiden. Perintah presiden beli juga beli baru kapal selam. Kita sudah jajaki sebelum beli, kapal selam Rusia itu paling lama menyelam, paling dalam selamnya dan bisa tembak dari dalam laut," tandasnya.(yn)

tag: #sukhoi  #anggaran kemenhan  #kemenhan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

MKD Gelar Sidang Terbuka di Kasus Uya Kuya Cs, DPR Tunjukkan Sebagai Lembaga yang Tak Anti-Kritik

Oleh Sahlan Ake
pada hari Senin, 03 Nov 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Langkah Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI yang menggelar sidang awal terkait pelanggaran etik lima anggota DPR yang dinonaktifkan partainya buntut kasus "joget DPR" ...
Berita

Banyak Warga RI Berobat ke Luar Negeri, Komisi IX DPR Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan Nasional

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Yahya Zaini berpandangan pemerintah perlu meningkatkan kualitas layanan kesehatan nasional dan menjamin perlindungan hak pasien. Hal ini ...