Zoom
Oleh Mandra Pradipta pada hari Rabu, 23 Sep 2015 - 12:25:36 WIB
Bagikan Berita ini :
Utang Rp43,28 T ke China

Rini Soemarno Kembali Berulah, Pimpinan DPR akan Panggil Komisi VI

99agus-hermanto.jpg
Agus Hermanto (Sumber foto : Indra Kusuma/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menegaskan bahwa pihaknya akan memanggil pimpinan Komisi VI DPR RI. Pemanggilan ini terkait kebijakan Menteri BUMN Rini Soemarno yang telah melakukan penandatanganan pinjaman Rp 43,28 triliun dari China.

"Kami akan panggil Komisi VI. Nanti saya akan telepon, apakah betul seperti itu. Akan melaksanakan hutang harus pertimbangkan secara masak meminta persetujuan dan membicarakan ke komisi terkait (Komisi VI, red)," kata Agus di gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Rabu (23/9/2015).

Menurutnya, hal itu sangat penting dilakukan. Sebab DPR harus mengetahui secara rinci pinjaman tersebut apakah benar-benar untuk menyuntik ketiga Bank BUMN yakni BRI, BNI, dan Mandiri, yang dibawa Rini saat menandatanganan peminjaman dana tersebut, atau ada maksud lain.

"Hal-hal yang menyangkut rakyat, DPR berhak mengetahui secara persis," tukasnya. (iy)

tag: #rini soemarno  #menteri bumn  #utang indonesia  #utang  #komisi vi dpr  #pimpinan dpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Zoom Lainnya
Zoom

Mengapa Jual Beli Jabatan Merupakan Modus Korupsi yang Populer?

Oleh Wiranto
pada hari Kamis, 06 Jan 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menangkap Walikota Bekasi Rahmat Effendi, pada Rabu (5/1/2022). KPK mengamankan 12 orang termasuk Wali Kota Bekasi Rahmat ...
Zoom

Anies dan Ridwan Kamil Akan Digugat Apindo, Ini Alasannya

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kini sedang berhadap-hadapan dengan pengusaha. Anies vs pengusaha ini terkait dengan keputusan Anies yang mengubah kenaikan UMP dari ...