JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Kehidupan masyarakat kelas bawah di bantaran sungai Ciliwung dan di tempat pembuangan sampah Bantar Gebang menjadi lokasi blusukan mahasiswa Kristen di Asia Pasific. Mereka tertarik menelitinya.

Aksi blusukan mahasiswa itu merupakan rangkaian kegiatan Human Right Justice and Peace (HRJP) dengan Tema “Eco Justice" yang diselenggarakan World Student Christian Federation (WSCF). Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) sebagai tuan rumah.

"Permasalahan lingkungan menjadi perhatian serius saat ini, banyak dibelahan dunia mengalami bencana akibat perlakuan manusia yang tidak menghargai alam. Kami akan membahasanya dalam pertemuan ini," ujar Ketua Umum PP GMKI, Ayub M.Pongrekun.

Ayub M.Pongrekun mengungkapkan itu saat pembukaan acara yang berlangsunsung di auditorium Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (6/10/2015).

Menurut Ketua Pelaksana Human Right Justice and Peace (HRJP), Gideon, acara ini dihadiri oleh 21 kontingen dari negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Selain melakukan riset di Ciliwung dan Bantar Gebang, mereka mendapatkan pelatihan.

"Pelatihan akan digelar selama lima hari yang diadakan Balai Besar Kementerian Kehutanan dan LH di Cibodas, 6-10 oktober 2015," ujar Gideon. Sejumlah pakar lingkungan hidup dari dalam dan luar negeri akan memberikan nara sumber.

Ia berharap, setelah usai mengikuti acara ini perwakilan 21 negara tersebut dapat peran aktif untuk menjaga lingkungan dinegaranya masing-masing. Sebab, mereka memang dipersiapkan menjadi agen perubahan di negaranya masing-masing.

"Dalam kegiatan ini juga akan menghasilkan rekomendasi yang masing-masing akan diteruskan kepada pemerintah masing-masing peserta termasuk Indonesia," ujar Gideon yang juga aktivis dan pengurus GMKI ini.(ris)