Berita
Oleh Alfian Risfil Auton pada hari Minggu, 11 Okt 2015 - 11:49:09 WIB
Bagikan Berita ini :

Mengapa Jamaah Haji Malaysia Selamat dari Tragedi Mina?

78IMG-20151006-WA002.jpg
Sulastomo Saat Berbicara dalam diskusi 'Telaah Kritis ā€ˇPenyelenggaraan Haji dan Umrah' di kantor KAHMI, Jakarta, Selasa (6/10/2015) (Sumber foto : Alfian/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Hingga saat ini jumlah jamaah haji Indonesia yang meninggal dalam tragedi Mina mencapai 123 orang. Puluhan lainnya dikhabarkan masih belum kembali ke pondokan alias masih hilang.

Menjadi pertanyaan, mengapa jamaah haji asal Malaysia dan Singapura terhindar dari tragedi itu? Tak satupun dari jamaah negara tetangga itu yang meninggal dalam tragedi akibat saling injak menginjak antar jamaah saat melempar jumroh itu.

Itulah pertanyaan yang menjadi keprihatinan Sulastomo, mantan Ketua Umum Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI). Dia juga menyayangkan para petugas haji Indonesia yang dinilai gagal melayani jamaah.

"Korban peristiwa Mina ibadah haji 2015 dari Indonesia lebih dari 100 orang. Coba Anda perhatikan, adakah jemaah haji dari Malaysia? Itu menunjukkan bahwa pengelolaan haji Malaysia lebih baik dari pada kita," kata Sulastomo dengan nada kecewa.

Sulastomo mengungkapkan kekecewaannya itu dalam diskusi 'Telaah Kritis ‎Penyelenggaraan Haji dan Umrah' di kantor KAHMI, Jakarta, awal pekan lalu. Menurut dia tragedi itu tak bisa dianggap sebagai musibah biasa.

Menurutnya, hal itu menggambarkan bahwa pemerintah Malaysia lebih siap dan lebih baik dari pemerintah Indonesai menangani penyelenggaraan haji. Hal yang sama juga dialami jamaah dari Singapura yang mendapat pelayanan lebih baik.

Padahal, pemerintah mengklaim bahwa lokasi musibah bukan jalur yang biasa dilewati jemaah haji asal Indonesia. "Mungkin juga, jemaah haji Malaysia lebih disiplin dari pada jemaah kita," katanya.

Menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi Bina Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama (ASBIHU NU), KH Hafidz Taftazani sesungguhnya tragedi Mina dapat dihindari apabila jemaah mematuhi pimpinan kloter (petugas haji).

Menurut KH Hafidz Taftazani, korban tragedi Mina adalah mereka (para jemaah) yang memaksakan diri untuk melempar jumrah sama persis seperti Rasullah. Mereka bisa saja menyempal dari rombongan demi afdholnya lempar jumrah.

"Seharusnya tragedi Mina tidak akan terjadi jika jemaah patuh pada imbauan pemerintah untuk tidak melempar jumroh pada jam 07.00 waktu setempat," katanya. Untuk itulah kepatuhan dan kedisiplinan jamaah menjadi hal penting.(ris)

tag: #haji  #mina  #sulastomo  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Pasca Pemilu, Ketua Fraksi PKS Jazuli: Siap Kolaborasi Bangun Bangsa

Oleh Sahlan Ake
pada hari Senin, 29 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menyatakan pihaknya tidak pernah membatasi diri pasca Pemilu 2024. Menurutnya PKS adalah partai politik yang konsisten mendorong ...
Berita

Ahmad Najib Prediksi Timnas Indonesia Menang 2-1 Lawan Uzbekistan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota DPR RI Ahmad Najib Qodratullah optimis Timnas Indonesia bakal menaklukan Uzbekistan dalam laga semifinal Piala Asia U-23 yang digelar di Stadion Abdullah bin ...