Berita
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Jumat, 16 Okt 2015 - 17:14:17 WIB
Bagikan Berita ini :

Pimpinan Komisi VII: Pemerintah Belum Perpanjang Kontrak dengan Freeport

57gedung-dpr-ri.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Mulyadi menegaskan bahwa antara pemerintah Indonesia dengan PT Freeport belum ada perjanjian perpanjangan kontrak baru seperti yang di isukan.

"Belum ada perpanjangan, kata siapa? Kita sudah konfirmasi tidak ada perpanjangan. Dan, memang tidak akan ada perpanjangan," kata dia di Nusantara II DPR RI Jakarta, Jumat (16/10/2015).

Apalagi kata dia,nantinya, sesuai UU Minerba sistemnya bukan lagi kontrak karya, tapi berubah menjadi izin usaha pertambangan.

Jadi, lanjut dia, yang diatur dalam PP 77 itu adalah perpanjangan operasi dapat dilakukandua tahun menjelang berakhirnya kontrak. Kontrak karya Freeport sendiri akan berakhir 2021, sehingga pada2019 bisa dilakukan perpanjangan operasi.

"Tapi menurut hemat saya tidak lagi perpanjangan operasi, karena paradigmanya berubah. Yang tadinya kontrak karya, menjadi izin usaha pertambangan," ujar dia.

Saat ditanya apa perbedaan antara kontrak karya dengan izin usaha, Mulyadi menjelaskan bahwa izin usaha kedudukannya lebih tinggi dari kontrak karya, dimana pemerintah punya otoritas dalam hal pemberian izin.

"Kalau kontrak karya itu kan kedudukannya sama. Yang menurut saya nggak bisa lagi, sedangkan pemerintah membuat kontrak karya dengan PTFreeport. Kedudukannya sama kan, pihak pertama pihak kedua, kalau izin usaha pertambangan, pemerintah itu di atas. Misalnya izin usaha pertambangan pemerintah itu diatas, misalnya pt Freeport mau usaha pertambangan, dia minta izin ke pemerintah. Apabila dia tidak memenuhi persyaratan perizinan, izinnya bisa dicabut. Kalau kontrak mengikat secara hukum. Kalau izin tidak, misalnya hei, anda melanggar. Aspek lingkungannay tidak memenuhi, bisa dicabut izinnya," papar dia.

"Yang penting kedudukan pemerintah itu di atas, tidak sejajar seperti ini. Sekarang misalnya kalau kita memutuskan, kita bisa digugat di internasional,karena kita kan punya perjanjian, seperti anda mau bikin eksploitasi pertambangan misalnya di Kalimantan, anda kan mengajukan izin ke Kementerian ESDMatas nama pemerintah.Syaratnnya ini-ini. Itu UUminerba yang lama, ke depan akan kita sempurnakan lagi,"jelasnyamenambahkan.

UU Minerba tersebut akandirevisi dengan memerhatikan beberapa pasal yang dianggap krusial.

"Banyak ya menyeluruh. Bagaimana kita mengoptimalkan hasil kekayaan kita itu, mempunyai dampak ekonomi yang besar untuk kepentingan bangsa dan negara, banyak pasal, masalah royalty dan sebagainya," pungkasnya. (iy)

tag: #komisi vii dpr  #pt freeport  #perpanjangan kontrak karya freeport  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Dewas KPK Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 02 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dewan Pengawas KPK menggelar sidang perdana dugaan pelanggaran etik wakil ketua KPK Nurul Ghufron. Ghufron terlibat dugaan etik dalam proses mutasi pegawai di Kementerian ...
Berita

Momentum Hardiknas 2024, Ikramullah Akmal Dorong Pemuda Semakin Terdidik untuk Memenangkan Masa Depan

MAKASAR (TEROPONGSENAYAN) --Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI, Dr. Ikramullah Akmal, S.Sos., M.Si memberikan pandangannya menyambut Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2024. Menurutnya, pendidikan yang ...