JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai dan perjuangan dari para pahlawan di alam kemerdekaan, salah satunya adalah dengan mencintai bangsa.
"Mencintai bangsa ditunjukkan dengan tidak korupsi, nge-drug dan narkoba, mengembangkan sikap moderasi, toleransi, serta membuka ruang kebhinekaan," kata Khofifah dalam keterangannya kepada TeropongSenayan di Jakarta, Selasa (10/11/2015).
Tahun ini, lanjut Khofifah, ada 5 orang dinaugerahi gelar pahlawan nasional baru dan yang lain masih bisa mengajukan gelar pahlawan nasional dengan syarat diajukan oleh masyarakat.
"Pada 5 November, 5 orang dianugerai gelar pahlawan nasional baru, jadi semuanya berjumlah 168 orang dan masyarakat masih bisa mengusulkan untuk gelar pahlawan nasional," ucapnya.
Kelima pahlawan nasional baru tersebut, berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No.116/TK/Tahun 2015, yaitu Almarhum (alm) Benhard Wilhem Lapian, alm Mas Isman, alm I Gusti Ngurah Made Agung, alm Ki Bagus Hadikusumo, serta alm Komisaris Jenderal Dr H Moehammad Jasin.
Gelar pahlawan nasional diusulkan masyarakat kepada bupati/walikota dan gubernur melalui Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) kemudian kepada Menteri Sosial, lalu diserahkan kepada Presiden.
"Permohonan usul pemberian gelar pahlawan nasional kepada presiden melalui Dewan Gelar. Sebelumnya diadakan verfikasi, penelitian dan pengkajian melalui proses seminar, diskusi, serta sarasehan," katanya.
Penganugrahan gelar pahlawan nasional bagi mantan Presiden Abdurahman Wahid (Gusdur) dan Soeharto sudah selesai di Dewan Gelar tinggal menunggu Keppres.
"Untuk Pak Sarwo Edi sudah selesai di Dewan Gelar dan Keppres. Jadi tinggal menunggu penganugerahan saja," tandasnya. (mnx)