Berita
Oleh Ahmad Hatim Benarfa pada hari Selasa, 19 Jan 2016 - 18:09:16 WIB
Bagikan Berita ini :

Lima Hal Ini Ungkap Kejanggalan Bom Sarinah

53bom-sarinah2.jpg
Ledakan bom di pos polisi Sarinah, Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016) (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Presidium Indonesia Polisi Watch (IPW) Neta S. Pane mengatakan, peristiwa aksi teror di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Kamis kemarin (14/1/2016), menyisakan banyak pertanyaan.

Setidaknya, kata Neta, ada sejumlah kejanggalan yang disimpulkannya dari berbagai rentetan peristiwa bom Sarinah.

"Setidaknya, ada lima kejanggalan yang terjadi dengan bom Sarinah," ujar Neta saat acara diskusi Institut Soekarno Hatta yang bertema 'Kejanggalan Dalam Peristiwa dan Penanganan Bom Sarinah' di jalan Tebet Timur Dalam Raya 43, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/1/2016).

Neta mempertanyakan posisi pasukan yang dipimpin Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krisnna Murti yang berada di lokasi kejadian tidak lama setelah bom diledakkan pelaku teror.

"Pertama, kenapa rombongan Kombes Pol Krishna Murti begitu cepat di TKP," ungkapnya.

Neta juga mengaku tidak habis pikir dengan ekspresi pelaku yang begitu tenang di lapangan. Bagi dia, hal itu menjadi penampilan yang janggal bagi seorang pelaku yang ingin melakukan serangan tembakan terbuka di muka umum.

"Kedua, kenapa pelaku begitu tenang di depan publik. Bahkan mereka bergaya layaknya Densus," sebutnya.

Selain itu, polemik di tingkatan petinggi lembaga keamanan negara dengan BIN turut disinggung Neta sebagai hal yang aneh. Seharusnya, kata dia, antara intelijen, TNI dan pihak kepolisian memiliki pemahaman yang sama sehingga terkesan jelas kordinasinya.

"Ketiga, kenapa muncul polemik kepolisian dan BIN. Keempat, kenapa polisi belum mengungkap siapa pengantar dan penjemput pelaku teror. Emang dia jailangkung. Padahal, polisi menemukan mobil plat D yang diduga mengantar para pelaku. Kelima, begitu bom meledak kenapa kok muncul isu lain di media massa. Seharusnya media massa harus cek ricek dulu. Seolah-olah Jakarta sudah seperti Paris," paparnya.(yn)

tag: #bom-sarinah  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

MKD Gelar Sidang Terbuka di Kasus Uya Kuya Cs, DPR Tunjukkan Sebagai Lembaga yang Tak Anti-Kritik

Oleh Sahlan Ake
pada hari Senin, 03 Nov 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Langkah Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI yang menggelar sidang awal terkait pelanggaran etik lima anggota DPR yang dinonaktifkan partainya buntut kasus "joget DPR" ...
Berita

Banyak Warga RI Berobat ke Luar Negeri, Komisi IX DPR Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan Nasional

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Yahya Zaini berpandangan pemerintah perlu meningkatkan kualitas layanan kesehatan nasional dan menjamin perlindungan hak pasien. Hal ini ...