Jakarta
Oleh Alfian Risfil Auton pada hari Jumat, 05 Feb 2016 - 02:30:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Ahok Tak Berani Blak-blakan di Tipikor, DPRD DKI: Ada Bekingan Orang Kuat

21Ahok-nyalon.jpg
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sesumbar Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang bakal membongkar aktor intelektual pengadaan uninterruptible power supply (UPS), pada APBD-P 2014, saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (4/2/2016) tidak terbukti.

Anehnya lagi, ‪dalam persidangan, Ahok banyak mengaku tidak mengetahui proses pembahasan APBD-P 2014.

Pasalnya, pejabat asal Bangka Belitung itu mengaku baru mengetahui ada proyek UPS ketika DPRD dan dirinya meributkan APBD 2015.‬

‪"Saya tidak tahu kapan munculnya (UPS pada APBD-P 2014)," ujar Ahok.

Menurutnya, ‪saat pembahasan APBD-P 2014, dia hanya mendapatkan sedikit penjelasan tentang detail program/kegiatan dari Sekretaris Daerah (Sekda) DKI, Saefullah, selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).‬

Terpisah, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, menduga, kesulitan aparat penegak hukum mengungkap siapa sebenarnya aktor utama korupsi UPS tersebut, karena ada bekingan kuat.

"Kayaknya, ada sesuatu power dari pelaku, yang seharusnya jadi tersangka jadi tidak tersangka", ujar Pras singkat.

Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (AMARTA), Rico Sinaga, mengatakan pernyataan Ketua DPRD DKI Jakarta ini harusnya menjadi perhatian serius bagi penegak hukum, khususnya pihak Kepolisan yang menangani kasus UPS.‎

Dirinya juga memahami kesaksian Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta H. Abraham Lunggana SH di persidangan kasus UPS dalam APBD Perubahan 2014, sangat jelas, bahwa anggaran UPS tidak akan dapat terlaksana tanpa adanya SP2D anggaran UPS, dimana sesuai PP no 58/2005 dijelaskan untuk nilai pengadaan dibawah Rp 100 milyar ditandatangani oleh Pejabat Eselon 1 tertinggi di Daerah dan atau Kepala Keuangan Daerah berdasarkan pelimpahan Kuasa Tugas dari pejabat eselon tertinggi Daerah.

Proses pengganggaran APBD Perubahan 2014 dimana kode Rekening Pengadaan UPS hanya dilakukan oleh Kepala BPKAD DKI Jakarta belum tersetuh.(yn)

tag: #ahok  #korupsi-ups  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Tujuh Indikator Pelemahan Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan.

Oleh Tim Teropong Senayan
pada hari Sabtu, 05 Apr 2025
Situasi perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan berbagai tanda pelemahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Setidaknya terdapat tujuh indikator utama yang menggambarkan kondisi ini: 1. ...
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...