LONDON (TEROPONGSENAYAN) - Ilmuwan kenamaan Stephen Hawking mengungkap guru yang memberinya inspirasi sekaligus guru terbaik sepanjang hidupnya.
Guru tersebut bernama Dikran Tahta, yang mengajar Hawking saat penemu teori 'Big Bang' itu masih mengenyam pendidikan di St Albans School pada era 1950-an.
Tahta, menurut Hawking, ialah orang yang membuka matanya hingga ia jatuh cinta dengan matematika--disiplin ilmu yang ia sebut sebagai 'cetak biru alam semesta'.
"Tulisan tangan saya buruk dan kadang saya juga malas. Banyak guru-guru saya yang membosankan, namun tidak demikian halnya dengan Pak Tahta," ungkap Hawking.
"Cara mengajarnya sangat menarik. Semuanya bisa didebatkan. Kami membuat komputer pertama saya," tambah Hawking.
"Berkat Pak Tahta saya bisa menjadi guru besar di Universitas Cambridge, posisi yang dulu pernah dipegang oleh Isaac Newton," kata Hawking.
Guru favorit Hawking ini meninggal dunia pada 2006.
Penjelasan Profesor Hawking mengenai gurunya mengemuka saat dia menyampaikan kesan melalui rekaman video, menjelang pengumuman pemenang lomba guru Global Teacher Prize, di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 13 Maret.
Pemenang kompetisi akan mendapatkan hadiah senilai USD 1 juta atau sekitar Rp 13 miliar.
Hawking mengatakan, "Di belakang orang hebat, ada guru yang hebat."
Sepuluh finalis tahun ini antara lain berasal dari Palestina, Pakistan, Inggris, Kenya, Jepang, India, dan Amerika Serikat.(yn)