BRASILIA (TEROPONGSENAYAN) - Mantan presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, dilaporkan telah menerima tawaran posisi menteri di kabinet Presiden Dilma Rousseff.
Sejumlah anggota Partai Buruh yang kini sedang berkuasa menyatakan, penunjukan Lula akan memperkuat kabinet Rousseff.
Dan dengan menjadi menteri, Lula akan mendapatkan perlindungan hukum.
Padahal minggu lalu, jaksa Brasil meminta Lula untuk ditangkap dalam kasus pencucian uang terkait kepemilikan rumah mewah di pinggir laut Guaruja, Brasil.
Namun, mantan presiden Brasil yang populer ini, membantah tudingan itu dan menyebut sangkaan dari jaksa bermotif politik.
Sejumlah laporan menyebut, Presiden Rousseff dan Lula, akan bertemu di ibu kota Brasil, Brasilia, Selasa (15/03) ini. Namun, sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah.
'Membantu Rousseff'
Sebelumnya, Lula memilih langsung Rousseff sebagai kandidat presiden menggantikan dirinya pada 2010 lalu.
Rousseff sendiri belakangan ini kerap didesak masyarakat untuk mengundurkan diri dari posisinya, menyusul skandal korupsi yang melibatkan perusahaan minyak negara, Petrobras.
Selain itu, Rousseff sering dituduh sebagai penyebab resesi, yang diklaim banyak pihak sebagai yang terburuk dalam beberapa dekade terakhir.
Minggu (13/03), ratusan ribu warga Brasil turun ke jalan meminta presiden perempuan pertama Brasil itu untuk turun. Namun, Rousseff, berkali-kali menegaskan tidak akan mengundurkan diri.
Meskipun begitu, berdasarkan perundang-undangan Brasil, Rousseff bisa saja dimakzulkan oleh Kongres Brasil, dengan dakwaan menutup-nutupi defisit anggaran, yang juga telah dibantahnya.
Terpilihnya Lula sebagai menteri, berdasarkan laporan, bertugas untuk melakukan negosiasi dengan mitra koalisi lainnya, untuk mencegah terjadinya pemakzulan.
Perlindungan dari jeratan hukum
Nantinya, sebagai seorang menteri, Lula hanya bisa disidang di Mahkamah Agung. Ini membuatnya tidak bisa dijerat secara hukum di pengadilan Curitiba, yang menangani kasus Petrobas.
Awal bulan ini, dalam sebuah operasi bernama Car Wash, Lula sempat ditahan singkat setelah penyidik memiliki bukti bahwa dirinya ikut menerima aliran dana dari kasus Petrobas.
Puluhan pejabat eksekutif dan politikus juga telah ditahan terkait dugaan penggelembungan dana kontrak Petrobas dan penggunaan dananya untuk kampanye politik.