JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota DPD RI asal Maluku Letjend (Purn) Nono Sampono mencurigai kegaduhan akibat perdebatan tentang skema pengembangan blok Masela hanya pengalihan isu.

Ia menganggap aneh perdebatan antara Menteri ESDM Sudirman Said yang menginginkan skema offshore (di laut) dengan Menko Maritim Rizal Ramli yang ngotot dilakukan dengan skema onshore (di darat) berlangsung sengit dan berkepanjangan.

"Saya khawatir Masela jadi isu pengalihan," ujar Nono saat diskusi tentang gaduh blok Masela di Tebet, Jakarta, Selasa (15/3/2016).

Mantan perwira TNI Angkatan Laut tersebut mengungkapkan, fakta sebenarnya adalah ada penguasaan kelola sumber daya Migas oleh asing di kawasan Halmahera, Maluku Utara yang juga berdekatan dengan blok Masela.
Menurutnya, di kawasan tersebut terdapat sumber daya Migas yang volumenya jauh lebih besar dibandingkan dengan Masela.

"Anda tau ngga, bahwa ada sumber daya alam yang jauh lebih besar yang ada di maluku. Di Maluku utara, di Halmahera. Jauh lebih besar nilainya. Sekarang ini diambil perusahaan Eramed (perusahaan) asal Perancis dan Mitsubishi. Ini jauh dari Masela. Saya khawatir, ini pengalihan isu saja," ungkapnya.

Nono meminta publik tidak larut dalam riak kegaduhan antar dua menteri di kabinet itu. Akan jauh lebih produktif, kata dia, jika masyarakat lebih kritis untuk melihat fakta-fakta menyeluruh terkait berbagai pengelolaan minyak di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

"Kita jangan sibuk di Masela. Jadi saya harus katakan ini. Ini yang di Maluku di Halmahera, saya sampaikan, PT. Aneka Tambang (Persero) diakuisisi oleh Eramed dan Mitsubishi. Ini besar jauh lebih besar," paparnya.(yn)