Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Jumat, 28 Nov 2014 - 13:01:41 WIB
Bagikan Berita ini :

Permintaan PLN Pengaruhi Kinerja, Tolak Saja

30hafisz3.jpg
Hafisz Tohir (Sumber foto : Eko Hilman)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Permintaan tambahan pasokan listrik oleh PT PLN kepada PT Inalum dianggap tidak wajar dan akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Karena itu permintaan pasokan listrik sebesar 210 Mw (Megawatt) tersebut harus ditolak.

"Kita di Komisi VI juga tidak memberi toleransi kalau sampai mengganggu kinerja perusahaan. Karena tidak hanya perusahaan yang kerepotan tetapi karyawan dan masyarakat di Kabupaten Batubara ikut kerepotan nantinya," kata Ketua Komisi VI DPR Hafisz Tohir, kepada TeropongSenayan, Jumat (28/11).

Sebagai tindak lanjut, katanya, Komisi VI akan memanggil direksi PT PLN dan jajarannya. "Karena ini bisa mematikan industri lain. Tindakan ini bisa dibilang tidak wajar, karena mestinya BUMN tidak harus dibantu oleh industri lain," kata Hafisz.

Apalagi khabarnya, ujar Hafisz, pasokan listrik dari Inalum itu oleh PLN dijual untuk kepentingan industri, hotel, mal dan perumahan elite yang kebutuhannya sangat besar. "Kita akan minta penjelasan mengenai kebenarannya dengan memanggil direksi untuk mendapatkan penjelasan," katanya.(ss)

tag: #Hafisz Tohir  #PAN  #Ketua Komisi VI  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PRAY SUMATRA
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

GP Ansor Apresiasi Prabowo Bangun Kampung Haji di Makkah

Oleh Sahlan Ake
pada hari Sabtu, 20 Des 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor menyampaikan apresiasi tinggi kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto atas kebijakan dan arah kepemimpinan beliau yang ...
Berita

TelkomGroup Siaga Nataru 2025/2026, Pastikan Layanan Andal dan Percepat Pemulihan Jaringan di Wilayah Bencana

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) bersama seluruh operating company memastikan kesiapan infrastruktur digital menjelang momentum Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 ...