JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pengamat intelijen Ridwan Habib mengungkapkan kamuflase intelijen asing yang beroperasi di Indonesia bisa menampilkan dirinya dalam berbagai profesi. Sehingga, kata dia, seluruh komponen intelijen negara perlu mengawasi berbagai aktifitas WNA yang ada di Indonesia.

"Mereka (para intelijen asing) dengan cover apapun. Sebagai orang yang bekerja di bidang Jurnalistik, menjadi pekerja disini dan lain-lain," ujar Ridwan saat diwawancarai TeropongSenayan di Jakarta, Minggu (1/4/2016).

Bertolak pada kasus penangkapan lima WNA di kawasan pangkalan udara Halim Perdana Kusuma pekan lalu, Ridwan menekankan supaya dilakukan investigasi mendalam. Menurutnya, bisa saja lima WNA tersebut merupakan intelijen asing yang menampilkan diri sebagai pekerja pengeboran untuk proyek kereta cepat.

Ridwan mengaku khawatir apabila ada operasi intelijen dibalik pekerjaan 5 WNA tersebut.

"Bisa jadi sistem militer kita dideteksi asing. Karena itu bagian dari perlindungan pangkalan terhadap operasi apapun. Apalagi misalkan dikemudian hari diketahui ternyata warga negara asing dari Tionkok itu bukan sipil biasa walaupun kemudian covernya pekerja. Itu tetap harus dicurigai," ungkapnya. (icl)