JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Abdul Wachid mengaku aneh dengan sikap sebagian pihak yang ada di APTRI yang menolak kebijakan impor gula.
Menurutnya, sikap tersebut tidak merepresentasikan APTRI secara keseluruhan.
Demikian hal tersebut dikatakan Abdul Wachid saat menanggapi adanya pihak mengatasnamakan APTRI menolak kebijakan impor gula sebesar 381.000 ton yang akan dilakukan pemerintah.
"Itu APTRI yang pro Rafinasi. Masa PTPN yang ngolah tebu jadi gula putih di tolak dan impornya 381000 ton untuk idel capacity, juga untuk subsidi Rendemen Tebu petani dan hasil gula di tanggung PTPN dengan harga Rp 11,000 kg," tandas Anggota Komisi VI DPR RI ini saat dihubungi TeropongSenayan di Jakarta, Senin (30/05/2016).
Menurutnya, penolakan tersebut terasa janggal, pasalnya, saat hal yang sama dilakukan khususnya impor gula rafinasi, pihak tersebut tak bersuara.
"Sedang Rafinasi tiap tahun dapat impor Row sugar 2,3 juta Ton dan kadang dapat tambahan dari perdagangan alasan gula untuk daerah perbatasan jumlahnya 150 ribu ton mereka diam?," geram dia.
"Lalu kalau APTRI yang mengatasnamakan wakil petani diam terus bagaimana. Lha ini ada pesan sponsor," sindir dia. (icl)