Bisnis
Oleh Bachtiar pada hari Sabtu, 04 Jun 2016 - 15:33:43 WIB
Bagikan Berita ini :

“Malaysia dan Singapura Jual Daging Rp 60 Ribu, Kenapa Indonesia Tidak?”

70dagingsapi2.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago mengaku heran dengan besaran harga daging, yang hingga kini masih meroket. Padahal, sudah ada instruski dari presiden soal besaran harga tersebut.

"Aneh, jika Malaysia Dan Singapura bisa menjual dengan harga di bawah 60.000, kenapa Indonesia tidak bisa ? Apalagi presiden sudah memberi harga yang cukup kompetitif sebesar 80.000," ujar Ketua DPP Nasdem ini kepada TeropongSenayan di Jakarta, Sabtu (4/6/2016).

Yang lebih aneh lagi, lanjut dia, saat impor daging akan dilakukan untuk mengatasi kenaikan harga, para peternak lokal justru berupaya menaikan harga.

"Saya kok nggak sepakat jika peternak lokal keberatan dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah. Karena yang dirugikan lebih banyak adalah rakyat," tandas Anggota Pansus Pelindo II ini.

Menyikapi hal tersebut, kata dia, pemerintah harus mendeteksi akar persoalannya.

"Yang harus kita tahu kenapa peternak luar negeri bisa menjual dengan harga cukup murah,sedangkan peternak lokal kita tidak bisa ? Harus dicari akar masalahnya agar kita pun bisa kompetitif dengan harga pasar dunia," tandas dia.

"Bagaimana produk-produk kita mau bersaing di pasar dunia, jika harganya jauh lebih mahal. Yang pasti kita akan sulit bersaing jika harga produk-produk dalam negeri jauh lebih mahal dari produk impor," sambung dia.

Sebaiknya, kata dia, pemerintah berkomunikasi dengan peternak lokal guna mencar solusi terbaik mengatasi persoalan kenaikan harga daging ini.

"Mesti duduk bersama dengan peternak lokal, hitung berapa sebenarnya harga yang wajar. Dan untuk bisa swasembada daging pemerintah harus memberikan pendampingan dan dukungan teknollogi agar peternak lokal dapat bersaing dengan peternak luar," ujar dia.

Ditanya, apakah impor daging sapi diperlukan atau tidak, Irma mengatakan harus dilakukan.

"Jika melihat kebutuhan daging, sementara ketersediaan di dalam negeri tidak cukup ya mau tidak mau harus impor. Namun pemerintah harus atur harganya," tegas dia. (plt)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement