Berita
Oleh Atto Kuat pada hari Kamis, 09 Jun 2016 - 05:14:26 WIB
Bagikan Berita ini :

Masih Ada 27 Desa Blank Spot Telepon Seluler di Kebumen

20teleponseluler.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad mendorong 27 desa di wilayah tersebut agar terlayani jaringan operator telepon seluler.

"Kita ada 460 desa, 27 di antaranya masih 'blank spot', belum ada sinyal. Padahal sedang digalakkan sistem informasi desa yang serba menggunakan internet," kata Fuad saat ditemui di kantor Lembaga Administrasi Negara di Jakarta, Rabu (8/6/2016).

Oleh sebab itu, pihaknya pun berinisiatif untuk mendorong ke-27 desa tersebut agar bisa terkena layanan internet sebagai salah satu program inovasi pemerintah daerah Kabupaten Kebumen.

Dia memaparkan, desa-desa tersebut harus didorong pengembangannya mengingat kondisinya yang merupakan desa miskin, jumlah penduduk yang sedikit, dan harga jual tanah yang relatif rendah.

"Akhirnya kita undang kepala desanya, tawarkan bagaimana kalau operator masuk ke desa? Namun harus menyiapkan lahan dan mengurus izin lingkungannya? Ternyata mereka mau, karena saking inginnya memiliki sinyal," tuturnya.

Selanjutnya, pihak pemda pun memberikan pembebasan biaya retribusi kepada operator seluler untuk menarik minat pembangunan menara jaringan.

"Biasanya untuk lima hingga sepuluh tahun, karena kalau tidak diakali seperti itu si 'provider' tidak mau. Bagi mereka secara bisnis itu tidak menguntungkan. Akhirnya mereka pun antusias," tuturnya menambahkan.

Dia pun menuturkan, selama 100 hari setelah pelaksanaan program tersebut, total 15 desa telah terlingkupi sinyal seluler dan tinggal 12 desa yang masih dalam proses pengembangan.

Inovasi tersebut, merupakan salah satu dari 171 inovasi yang akan diluncurkan oleh Pemda Kabupaten Kebumen bersama dengan LAN sebagai upaya dukungan memajukan daerah.

Inovasi-inovasi tersebut, merupakan buah pikiran dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Kebumen dan akan dicari ide terbaik untuk diaplikasikan dalam pemerintahan daerah.

Dia pun menuturkan, syarat agar ide tersebut bisa menjadi program inovasi terbaik antara lain mudah diaplikasikan, mudah diduplikasi oleh siapa pun, dan murah.

"Kalau inovasinya bagus tetapi mahal ya tidak bisa diterapkan karena keterbatasan biaya," tukasnya menambahkan. (icl)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement