Berita
Oleh Alfian Risfil Auton pada hari Rabu, 15 Jun 2016 - 19:42:55 WIB
Bagikan Berita ini :

Aneh, KPK Seperti Tim Lawyer Ahok di Skandal RSSW

45pimpinanKPK.jpg
Pimpinan KPK (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diingatkan agar tak bermain-main dengan api. Pasalnya, lembaga antirasuah itu dinilai mulai bertingkah aneh dalam menindaklanjuti temuan audit investastigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait kasus RS Sumber Waras.

Pengamat Kebijakan Publik Budgeting Metropolitan Watch (BMW), Amir Hamzah‎ mengaku heran dengan sikap komisioner KPK pimpinan Agus Raharjo.

Sebab, kata dia, kasus RS Sumber Waras merupakan satu-satunya produk audit BPK yang oleh KPK tidak langsung dibawa ke pengadilan.

Bahkan, dalam kasus ini KPK juga terkesan sibuk 'menghakimi' hasil audit tersebut, dengan mendatangkan beberapa ahli demi mematahkan temuan lembaga auditor resmi Negara itu.

"Yang minta kasus itu diaudit kan KPK sendiri. Nah, sekarang setelah BPK merampungkan tugasnya, kok KPK malah tidak percaya?. Lama-lama KPK ini berubah menjadi Komisi Pembantah Korupsi!," kata Amir kepada TeropongSenayan, Jakarta, Rabu (15/6/2016).

Menurutnya, secanggih apapun komisioner KPK membangun argumentasi, sulit bagi publik untuk tidak melihat kasus ini sebagai peristiwa penegakan hukum yang 'dikhususkan'.

"Kok baru kali ini KPK ragu terhadap audit BPK, ini tidak pernah terjadi di sepanjang sejarah penegakan hukum di Indonesia," beber Amir.

"Aneh bin ajaib, karena BPK bilang ada penyimpangan dan kerugian negara, KPK malah bertindak seperti tim lawyer-nya Ahok!. Bukannya selama ini produk audit BPK adalah ‎data yang paling dipercaya," ujar Amir.

Karena itu, pelapor kasus RS Sumber Waras ini mengingatkan agar komisioner KPK, yang terbilang masih seumur jagung itu agar ekstra hati-hati.

"Jangan sampai apa yang dilakukan KPK di Komisi III DPR itu menjadi penyulut revolusi. Sebab, kalau ini dibiarkan berbahaya bagi keberlngsungan bangsa dan negara. Bisa-bisa KPK akhirnya berubah menjadi alat penguasa untuk menghabisi lawan-lawan politiknya, atau untuk melindungi kroni-kroninya," pesan Amir.

"Ingat, rumput-rumput di halaman rumah kita sudah pada kering‎, dan rumput tetangga juga begitu. Jangan sampai KPK melempar putung rokok!," tegas Amir.‎ (icl)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement