Jakarta
Oleh Alfian Risfil Auton pada hari Selasa, 02 Agu 2016 - 07:23:25 WIB
Bagikan Berita ini :

Sejak Ditangani Dinas Kebersihan DKI, Bantar Gebang Makin Amburadul

44bantargebang.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Setelah dua pekan Dinas Kebersihan DKI Jakarta melakukan swakelola, ternyata pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi, makin buruk.

Salah satu pemicunya adalah Dinas Kebersihan DKI tidak mampu mengatasi tersendatnya pasokan bahan bakar yang menyebabkan terganggunya operasional 21 unit alat berat di lokasi.

Imbasnya, antrean panjang truk pembawa sampah yang akan masuk TPST Bantar Gebang makin mengular setiap harinya. Kondisi ini tentu berefek domino terhadap waktu pengangkutan yang makin lama.

Demikian disampaikan Pengamat Kebijakan Publik dari Budgeting Metropolitan Watch (BMW), Amir Hamzah kepada TeropongSenayan, Jakarta, Senin (1/8/2016).

"Imbas lainnya makin banyak tumpukan sampah di pojok-pojok jalanan Jakarta, karena keterlambatan truk pengangkut sampah yang makin kacau," katanya.

Menurut Amir, tersendatnya pasokan
bahan bakar akibat Dinas Kebersihan DKI dalam mengelola TPST Bantar Gebang yang belum siap, sehingga mereka membelinya secara eceran.

"Kalau masalah bahan bakar ini saja mereka tidak mampu atasi, sampah bisa menjadi masalah pelik bagi warga Jakarta," beber Amir.‎

Amir mengungkapkan, masalah lain yang muncul pasca swakelola adalah, operator yang belum terampil mengoperasikan alat berat.

Seperti kecelakaan yang terjadi Minggu (31/7/2016) sore kemarin, sebuah alat berat terguling akibat kecerobohan operator.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun dipastikan alat berat itu mengalami kerusakan parah.

"Dengan sisa 20 alat berat yang berfungsi, tentu pengolahan TPST makin memburuk. Ini menggambarkan bahwa infrastruktur baru dibawah kendali Dinas Kebersihan belum siap" terang Amir.

Padahal, saat masih dikelola PT Godang Tua Jaya (GTJ), tercatat ada 53 alat berat yang dioperasikan.

"Makanya, kalau Pemprov DKI ternyata masih amburadul begini, sebaiknya jangan belagu, merasa siap tetapi sebenarnya tidak mampu," pesan Amir. (icl)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Tujuh Indikator Pelemahan Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan.

Oleh Tim Teropong Senayan
pada hari Sabtu, 05 Apr 2025
Situasi perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan berbagai tanda pelemahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Setidaknya terdapat tujuh indikator utama yang menggambarkan kondisi ini: 1. ...
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...