Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Minggu, 21 Agu 2016 - 15:17:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Hasil Survei Manilka, Elektabilitas Ahok Terus Melorot

71Ahok-3.jpg
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Manilka Research dan Consulting merilis hasil surveinya yang dilakukan pada 6-11 Agustus 2016 soal Pilkada DKI 2017.

Hasilnya, tingkat keterpilihan atau elektabilitas calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengalami penurunan.

Elektabilitas Ahok pada Juni 2016 sebesar 49,3 persen menjadi 43,6 persen.

Mantan bupati Belitung Timur diketahui memilih jalur partai politik untuk berlaga di Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Pilihan sikap kandidat petahana ini turut mempengaruhi keragu-raguan di publik Jakarta untuk memilih kembali di Pilkada DKI Jakarta mendatang," kata Managing Director Manilka Herzaky Mahendra Putra dalam rilis survei 'Mengukur Peluang Paket Cagub-Cawagub DKI Jakarta' di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (21/8/2016).

Survei yang dilakukan oleh Manilka research dan consulting itu, dilakukan 6 - 11 Agustus 2016 dengan 440 responden yang diambil di wilayah DKI jakarta.

Dimana responden diambil secara acak dan dengan margin of error kurang lebih 4,7 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

"Sebanyak 47,7 persen responden menyatakan Gubernur Ahok tidak konsisten yang akhirnya memilih maju melalui jalur partai politik di Pilkada DKI 2017," kata Herzaky.

Dari tingkat popularitas, mayoritas responden yaitu 98,9 persen mengaku mengenal Ahok.

Tetapi, tingkat kesukaan terhadap Ahok mengalami penurunan yakni dari 62,5 persen (Juni 2016) menjadi 56,1 persen (Agustus 2016).

Survei Manilka, kata Herzaky, juga mencoba melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja gubernur dan wakil gubernur saat ini yakni Ahok-Djarot. Dimana, sebanyak 60,7 persen responden mengaku puas.

Meski tingkat kepuasan ini menurun dibanding Juni 2016 sebesar 67,5 persen.

“Kepuasan publik terhadap kinerja Ahok-Djarot tampak meningkat antara lain di bidang pendidikan yang merata dan terjangkau, keamanan dan ketertiban, penataan kota/pemukiman, penangnan banjir, transportasi, pelayanan aparatur birokrasi dan penegakan hukum,” tuturnya.

Herzaky menuturkan lima isu pembangunan DKI yang mendesak harus ditangani ke depan dari kaca mata responden yakni harga sembako yang terjangkau, pengangguran, kemacetan, pemberantasan korupsi dan kemiskinan.

Elektabilitas calon gubernur DKI berdasarkan survei Manilka:

1. Basuki Tjahaja Purnama 43,6 persen
2. Tri Rismaharini 14,3 persen
3. Yusuf Mansur 9,6 persen
4. Ridwan Kamil 7,1 persen
5. Yusril Ihza Mahendra 5,9 persen
6. Sandiaga Uno 5 persen
7. Anies Baswedan 1,4 persen
8. Adhyaksa Dault 1,4 persen
(yn)

tag: #ahok  #pilkada-jakarta-2017  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Tujuh Indikator Pelemahan Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan.

Oleh Tim Teropong Senayan
pada hari Sabtu, 05 Apr 2025
Situasi perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan berbagai tanda pelemahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Setidaknya terdapat tujuh indikator utama yang menggambarkan kondisi ini: 1. ...
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...