JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua DPW PPP DKI versi DPP PPP Djan Faridz, Abraham 'Lulung' Lunggana kaget saat dikonfirmasi perihal dukungannya kepada petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI 2017.
Diketahui, hari ini, Senin (3/10/2016), di kalangan netizen sempat beredar isu bahwa pria yang akrab disapa Haji Lulung itu telah memutuskan merapat ke gerbong pendukung Ahok-Djarot.
"Astaghfirullah.. itu berita hoax, tidak benar dan tidak bisa dipertanggungjawabkan," kata Haji Lulung saat dihubungi TeropongSenayan, di Jakarta, Selasa (4/10/2016).
Dia menganggap isu tersebut sebagai berita bohong dan fitnah yang sangat kejam ditengah hiruk-pikuk pesta demokrasi lokal DKI.
"Ngeri banget ya, padahal ini (Pilkada) belum mulai. Ini jelas sangat merugikan saya," sesal Haji Lulung.
Meski begitu, Wakil Ketua DPRD DKI ini mengaku tidak akan mengambil jalur hukum atas fitnah yang menimpa dirinya tersebut.
"Tidak, tidak (akan menempuh jalur hukum), biarin aja. Saya ikhlas, sudah saya maafkan. Biar Allah nanti yang membalas," ucap Haji Lulung.
Selain itu, dia juga mengaku sudah terbiasa dengan propaganda-propaganda murahan dan opini negatif, yang kerap kali menyerang nama baik dirinya.
Namun, pria yang dikenal sangat dekat dengan Djan Faridz ini mengaku sama sekali tidak sakit apalagi menyimpan perasaan dendam.
"Selama ini saya kan memang sering dibully, difitnah, diopinikan korupsi, dan segala macam. Tapi Alhamdulillah, saya masih diberi kesabaran. Saya yakin, Allah masih sayang sama saya, makanya sampai sekarang selamat," ujar Haji Lulung.
Terkait dukungan di Pilkada DKI, Haji Lulung menambahkan, hingga kini dirinya belum memutuskan, antara mendukung duet Agus-Syivi atau Anies-Sandi.
"Yang jelas, asal bukan Ahok lah," katanya berseloroh.
Haji Lulung juga mengaku masih menunggu intruksi Ketua Umum DPP PPP Djan Faridz seraya masih akan menggelar sholat istikhoroh terlebih dahulu.
"Hingga detik ini, ketum saya Pak Djan Faridz kan belum mutusin (dukungan). Lihat saja nanti, insyaallah dalam waktu dekat ini lah, sholat (istikharah) dulu," pungkasnya. (icl)