Jakarta
Oleh Alfian Risfil Auton pada hari Senin, 17 Okt 2016 - 22:15:38 WIB
Bagikan Berita ini :

KPU dan Bawaslu Janji Kembalikan Komputer ‎Bantuan PT Sampoerna ‎

63hmsamporna.jpg
PT HM Sampoerna (Sumber foto : Istimewa)


JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Polemik soal sumbangan laptop dan komputer dari PT HM Sampoerna berbuntut panjang. Demi menghindari dampak penggunaan‎ komputer tersebut, KPU DKI dan Bawaslu DKI sepakat akan mengembalikan puluhan komputer itu ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI sebagai inisiator bantuan.

Diketahui, sumbangan itu bersumber dari kompensasi pelanggaran aturan yang dilakukan PT Sampoerna yang angkanya mencapai Rp10,2 miliar.

"Agar tidak terjadi polemik di tengah masyarakat Jakarta soal netralitas KPU DKI selaku penyelenggara pemilu, maka kami akan mengembalikan barang tersebut," kata komisioner KPU DKI, Dahlia Umar saat rapat dengan Komisi A DPRD DKI, Jakarta, Senin (17/10/2016).

Hal senda juga dsampaikan Ketua Bawaslu DKI Mimah. Menurut dia, pihaknya siap mengembalikan komputer-komputer tersebut.

"Kalau memang harus dikembalikan, kami siap mengembalikannya. Memang komputer dan laptop itu kami butuhkan karena barang sebelumnya, sudah tidak ada," papar Mimah.

Di tempat yang sama, Kepala Kesbangpol Ratiyono juga mengakui bahwa pihaknya yang menyurati Dinas Infokom DKI agar mengecek kebutuhan komputer dan laptop KPU DKI dan Bawaslu DKI.

"Kami sudah minta Dinas Infokom DKI untuk mengecek kebutuhan KPU DKI dan Bawaslu DKI. Dan akhirnya keluar angka 86 komputer yang dibutuhkan. Dan untuk membiayainya, dari dana kewajiban pelanggaran PT Sampoerna," tandasnya.

Sekretaris Komisi A DPRD DKI Syarif mengungkapkan, pihaknya akan meminta dokumen soal adanya permintaan Pemprov DKI ke PT Sampoerna.

"Yang benar adalah pihak PT Sampoerna menyerahkan resmi konpensasi pelanggaran izin bangunan itu ke Pemprov DKI. Baru nanti Pemprov DKI menyalurkan ke KPU dan Bawaslu DKI," katanya.

"Kalau ini kan sepertinya PT Sampoerna yang langsung beri bantuan komputer dan laptop kepada kedua penyelenggara pemilu tersebut. Pemprov DKI harus menghentikan pola-pola nakal seperti itu," cetus Syarif .‎

Hal senada diungkapkan anggota Komisi A DPRD DKI Ahmad Yani. Dia meminta agar semua penyelenggara pemilu bertindak netral.‎

"Untuk mencapai itu, tidak perlu menggunakan bantuan dari pihak ketiga seperti PT Sampoerna. Kan APBD DKI sangat besar. Untuk apa minta bantuan swasta," sesal Yani. (icl)

tag: #dprd-dki  #pilkada-jakarta-2017  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...