Berita
Oleh Ahmad Hatim Benarfa pada hari Jumat, 16 Jan 2015 - 15:12:46 WIB
Bagikan Berita ini :
Soal Budi Gunawan

Anggota DPR Ini Heran dengan Ulah KPK

76Andi Sinulingga (mulkan).jpg
Andi Sinulingga (Sumber foto : Mulkan Salmun/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar pimpinan Agung Laksono, Andi Sinulingga menilai keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) janggal terkait penetapan calon Kapolri Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka. Menurutnya, keputusan tersebut terkesan politis.

"Politiskah keputusan KPK?, sulit untuk mengatakan tidak. Tapi murni penegakan hukum kah?, susah juga mengatakan tidak murni, persoalannya karena KPK sudah terlanjur sangat dipercaya publik," kata Andi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (16/1/2015).

Andi beralasan menyatakan keputusan KPK terkesan politis, karena menyisakan sejumlah pertanyaan. Pertama, apakah mungkin lembaga pimpinan Abraham Samad itu akan menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka gratifikasi pada tanggal 13 Januari 2015 seandainya yang bersangkutan tidak diajukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon tunggal Kapolri.

"Mengapa KPK tidak menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka beberapa hari sebelum Jokowi menetapkannya sebagai calon tunggal Kapolri?," tanyanya.

Andi pun mengaku makin heran penetapan tersangka terhadap Budi Gunawan tidak sejak awal sebelum penunjukannya sebagai calon Kapolri. Padahal, lanjutnya, Ketua KPK Abraham Samad mengatakan bahwa mantan Kapolda Bali itu sebelumnya sudah diidentifikasi sebagai pejabat bertinta merah.

"Kenapa tidak pada waktu itu Budi Gunawan langsung dinyatakan sebagai tersangka, kenapa sejumlah nama calon menteri lain yang juga mendapat tinta merah oleh KPK tidak ditetapkan sebagai tersangka. Hanya KPK yang tahu," ucapnya.

Dalam pernyataannya itu, Andi mengeluhkan banyaknya pihak yang mengkritik terhadap hasil kinerja DPR. Padahal, ungkapnya, para komisoner KPK juga merupakan hasil produk dari lembaga legislatif. "Logika sederhananya, jika DPR korupsi, jika DPR kotor, apakah sesuatu yang melalui saluran kotor itu akan menjadi bersih tanpa noda. Generalisasi, stigmatisasi memang jauh lebih mudah ketimbang memandang sesuatu dengan jeli," ungkapnya.(yn)

tag: #Budi Gunawan  #KPK  #Rekening Gendut  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Puan Minta Penyimpangan Pada Proses Penerimaan Siswa Baru Ditindak Tegas, Dorong Evaluasi Sistem Pendaftaran

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 17 Jun 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti kisruh pendaftaran siswa baru yang kembali terjadi untuk tahun ajaran baru 2025-2026. Menurutnya, persoalan berulang saat pendaftaran ...
Berita

Kritisi Pernyataan Gus Ulil, Legislator Singgung Fakta Ekplorasi Tambang Belum Mampu Sejahterakan Rakyat

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) ---Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengkritisi pernyataan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulil Abshar Abdalla yang menyebut penolakan tambang secara ...