Bisnis
Oleh Bani Saksono pada hari Jumat, 16 Jan 2015 - 16:13:05 WIB
Bagikan Berita ini :

Pak Presiden, Cepatlah Genjot Sektor Penghasil Devisa

40Petani Garam Madura-kkp.jpg
Indonesia negara pantai, penghasil garam, tapi mengapa harus impor? (Sumber foto : kkp.go.id)
Teropong Juga:

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla didesak agar serius menggenjot sektor penghasil devisa (tradable) di tahun 2015 ini. Kebijakan itu merupakan momentum untuk menata kembali ekonomi Indonesia khususnya dalam menahan dalam pelemahan nilai tukar mata uang rupiah. Adanya penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) juga dapat dijadikan kesempatan bagi Indonesia untuk memperbaiki neraca transaksi pembayaran melalui ekspor dan impor.

Hal itu diungkapkan Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan ( PP Muhammadiyah (MEK), Syafrudin Anhar dalam pandangannya tentang ekonomi Indonesia 2015. "Momentum inilah sekiranya menjadikan peluang dari Indonesia untuk meningkatkan sektor tradable, yaitu sektor yang dapat menghasilkan devisa baik dari jasa maupun barang dan dapat meningkatkan standar hidup," kata Syafrudin.

Menurut dia, selama ini pemerintah dalam pengembangan ekonomi lebih didorong oleh sektor non-tradable (sektor ekonomi yang tidak dapat diperdagangkan seperti sektor keuangan dan jasa). "Ini menjadi tidak wajar karena Indonesia adalah negara yang berbasis sumber daya alam," kata Ketua MEK Muhammadiyah ini.

Syafrudin menyatakan, semestinya sektor tradable itu di atas pertumbuhan (Produk Domestik Bruto) rata-rata. Untuk mendorong adanya sektor tradable, maka pemerintah harus betul-betul memelihara atau menjaga kemampuan produksi dalam negeri khususnya produksi dalam bidang pangan dan komoditas manufaktur.

Muhammadiyah memprediksi, jika sektor tradable tidak dikembangkan oleh pemerintah yang terjadi adalah ketimpangan dan hal ini menjadikan permasalahan pada perekonomian nasional. Terbukti, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dan sekaligus berdampak pada transaksi neraca fiskal negara. “Maka dari itu dengan fokus pada peningkatan sektor tradable maka pemerintah akan meningkatkan sekaligus memperbaiki keuangan fiskal,”tuturnya.

Pada kesempatan itu, MEK Muhammadiyah menyatakan, dengan serius di sektor penghasil devisa, juga dapat dijdikan strategi menghadapi Deklarasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.(b)

tag: #genjot produksi lokal penghasil devisa  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Bisnis Lainnya
Bisnis

Inilah 10 Kesepakatan Awal dalam Negosiasi Dagang RI-AS Terkait Kenaikan Tarif

Oleh Achmad Faridz Ramadhan
pada hari Jumat, 18 Apr 2025
Sebagai respons cepat atas pemberlakuan tarif baru dari pemerintah Amerika Serikat, Indonesia langsung melakukan diplomasi intensif dengan pihak AS. Dalam kunjungan resmi ke Washington DC, perwakilan ...
Bisnis

Terungkap! Ini Besaran Tarif Ekspor RI yang Berlaku di AS Usai Kenaikan Pajak Trump

JAKARTA, TEROPONGSENAYAN.COM - Pemerintah Indonesia akhirnya mengungkap detail tarif baru yang dikenakan Amerika Serikat terhadap produk ekspor unggulan dari Tanah Air. Dalam negosiasi bilateral yang ...