JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kehadiran ulama Al Azhar Mesir Syeikh Amr Wardani untuk menjadi saksi ahli kasus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tengah menjadi sorotan publik.

Mantan anggota Komisi III DPR RI Djoko Edhi Abdurrahman menilai, kehadiran Wardani yang merupakan salah seorang petinggi Darul Ifta Mesir bakal menguntungkan Ahok.

Sebab sesuai fatwa Darul Ifta, ujar Djoko, bahwa orang nonmuslim boleh memimpin kaum muslimin. Terlebih, Wardani diduga menjadi aktor kudeta Mesir pada tahun 2013 silam.

"Tetapi yang menarik ulama Mesir ini (Wardani) menambah persoalan baru karena rekam jejaknya. Di Mesir itu Darul Ifta tidak memiliki kredibilitas tinggi, beda dengan lembaga fiqih Al Azhar dan Kairo. Jadi tidak level," kata Djoko dalam diskusi bertajuk 'Pekiraan Arah Gelar Perkara Ahok' di Resto Pempek Kita, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (14/11/2016).

Oleh karenanya, ia meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menentukan sikap terkait kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok. Tidak mungkin, kata dia, kehadiran ulama Mesir Wardani tanpa campur tangan pemerintah untuk digunakan menjadi saksi ahli.

"Kalau Jokowi hari ini mencla-mencle, bahaya ini bagi NKRI. Seolah yang demo itu akan menghancurkan negara, padahal tidak. Jadi sekalian saja, kalau Jokowi mau SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan) kasus Ahok, ya bilang saja, karena hari ini penyidik sudah subjektif," tandasnya.(yn)