JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf Macan mengaku was-was atas membanjirnya Tenaga Kerja Asing (TKA) dan Warga Negara Asing (WNA) ilegal Cina. Jika semakin banyak dan menyebar, bukan tidak mungkin mereka akan membangun pemukiman dan koloni sendiri.
"Ketika ada warga negara asing masuk ke proyek infrastruktur di daerah-daerah kecil yang jauh dari pantauan. Kemudian tidak ada pejabat yang menegur, ya mereka jangankan mengibarkan bendera, kalau perlu bikin kantor dan pemukiman sendiri. Sebagaimana yang terjadi di beberapa negara lain, mereka bisa kawin dengan warga negara kita. Akhirnya menjadi koloni sendiri," tegas politisi Demokrat ini di Jakarta, Rabu (21/12/2016).
Diungkapkannya, gelombang kehadiran Warga Negara Asing (WNA) semakin besar. Mereka terdiri atas unsur tenaga kerja dan wisatawan.
Menurutnya, eksodus besar-besaran kadatangan WNA dipicu oleh kebijakan bebas visa yang diterapkan Pemerintah Indonesia. Hanya saja, lanjut Dede, pemerintah terkesan gagap mengawasi mereka.
Untuk itu, kata dia, dirinya meminta pemerintah segera membenahi sistem pengawasan WNA di Indonesia.
"Pemerintah juga harus mengevaluasi kebijakan bebas visa. Ini kita evaluasi kembali. Bebas visa ini masuknya turis banyak manfaat atau mudhorat?. Siapkan dong mekanisme pengawasannya," tandas Dede.
"Artinya ketika pintunya dibuka melalui kebijakan bebas visa, tetapi kemudian anjing penjaganya kurang galak. Tentu akan terjadi berbagai hal," tegasnya. (plt)