Berita
Oleh Mandra Pradipta pada hari Sabtu, 04 Feb 2017 - 15:17:55 WIB
Bagikan Berita ini :

GP Ansor Menilai Intimidasi Ahok ke Ma'ruf Amin Sudah Direncanakan

37kh.jpg
KH Ma'ruf Amin (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga GP Ansor, Redim Okto Fudin menegaskan, kegaduhan yang saat ini terjadi karena ulah terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan kuasa hukumnya sudah direncanakan sebelumnya.

“Ini by design untuk menyudutkan KH. Ma'ruf,” kata Redim saat diskusi bertajuk 'Ngeri-Ngeri Sadap' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/2/2017)

Ia melanjutkan, warga Nahdlatul Ulama (NU) marah dan kecewa kepada Ahok bila tidak menyinggung Rais A'am PBNU KH Ma'ruf Amin soal pernyataannya yang dibilang bohong.

"Apa yang dilakukan penasehat hukum dan Ahok adalah sebuah intimidasi yang tidak patut. Semua pada menghormati beliau, karena beliau adalah tokoh," katanya.

Sebelumnya, Ahok menuduh Maruf Amin tak netral dalam memberikan kesaksian. Hal itu nampak dari diterimanya pasangan Agus-Sylvi saat menemui Maruf Amin.

“Saya juga keberatan tapi itu hak Saudara Saksi, setelah dibuktikan akhirnya meralat tanggal 7 Oktober ketemu pasangan calon nomor 1. Jelas-jelas untuk menutupi riwayat hidup pernah jadi Wantimpres Pak SBY. Dan tanggal 6 pukul 10.16, disampaikan pengacara saya, ada bukti telepon untuk minta pertemukan. Artinya Saudara Saksi tidak pantas menjadi saksi karena tidak obyektif lagi. Ini sudah mengarah mendukung pasangan calon omor 1. Ini jelas 7 Oktober. Saudara saksi saya terima kasih ngotot depan hakim saudara saksi tidak berbohong tapi meralat ini. Banyak pernyataan tidak berbohong, kami akan proses secara hukum Saudara Saksi, untuk bisa membuktikan bahwa kami punya data yang sangat lengkap,” kata Ahok dalam persidangan, Selasa (31/1/2017)

“Termasuk dianggap kuorum saya keberatan. Tidak bisa kuorum dalam organisasi orangnya harus cukup. Kita semua mengerti apa paripurna apa itu kuorum, tidak bisa diwakilkan. Saya ada anggaran dasar dan semua petunjuk,” ucapnya.

“Saya juga keberatan karena hampir semua saksi pelapor saya selalu mengatakan jumlah orangnya tidak kuorum, dianggap kuorum mewakili. Semua kumpul WA group rapatnya sama. Ini namanya mempermainkan hak orang. Dalam agama menzalimi hak saya,” katanya.

“Percayalah, sebagai penutup, kalau Anda menzalimi saya, anda lawan adalah Tuhan Maha Esa. Saya akan buktikan satu per satu,”ucapnya. (icl)

tag: #ahok  #mui  #nu  #penistaan-agama  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...