JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mengaku pihaknya belum menentukan sikap menghadapi putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.
Saat ini, PKB masih mendengarkan masukan dari ulama-ulama NU untuk menentukan sikap politik pada putaran kedua. Sikap ini pula yang menjadi dasar, apakah mendukung pasangan calon nomor satu Basuki Tjahja Poernama alias Ahok-Djarot Syaefullah Hidayat atau pasangan calon urut nomor tiga Anis Baswedan Rasyid-Sandiaga Uno.
"Kita sedang mendengarkan masukan banyak pihhak termasuk NU dan para kyai dan mempelajarinya secara seksama," ujar Karding kepada TeropongSenayan, di Jakarta, Kamis (16/2/2017).
Laman resmi KPU, Kamis (16/2/2017) memaparkan perolehan suara sementara yang didapat dari 781 tempat pemungutan suara (TPS). Sedangkan, total TPS di DKI Jakarta berjumlah 13.023 TPS.
Data sementara itu menempatkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di posisi pertama. Urutan kedua ditempati pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Lalu urutan terakhir diisi Agus Yudhoyono-Sylviana Murni. Berikut rinciannya:
1. Ahok-Djarot 44,17 persen (702.097 suara)
2. Anies-Sandiaga 39,55 persen (628.657 suara)
3. Agus-Sylviana 16,27 persen (258.616 suara)
Sebelumnya diberitakan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan, tidak tertutup kemungkinan cagub nomor urut 3 merangkul paslon nomor urut 1 untuk berkoalisi di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Ya pasti. Kita ajaklah kawan-kawan kalau itu hasilnya. Tetapi, kita tidak mau mendahului hasil resmi KPUD atau real qount. Tapi kalau Anies-Sandi terpilih tentu kita akan ajak kawan-kawan tim yang lain untuk memperjuangkan," ungkap Fadli di DPP Gerindra, Jakarta, Rabu (15/2/2017).
Menurutnya, peluang untuk koalisi dengan kubu Cikeas sangat besar jika dilihat dari kesamaan visi dan misinya.
Sementara itu, salah satu partai pendukung Agus-Sylvi, PAN telah memastikan menyalurkan dukungan politik kepada Anies-Sandi pada pilkada putaran kedua. (plt)