Ragam
Oleh Syamsul Bachtiyar pada hari Selasa, 28 Feb 2017 - 07:44:36 WIB
Bagikan Berita ini :

Anggota DPR Ini Habiskan 10 Sendok Gula Sehari, Buat Apa? 

14IMG_20170228_074218.jpg
Dadang Rusdiana (Sumber foto : Aris Eko )

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-- Anggota Komisi X DPR RI Dadang Rusdiana mengaku tidak sependapat jika gula harus dilabeli cap berbahaya dalam kemasannya.Menurut dia gula bukan makanan berbahaya.

Dadang mengatakan hal itu menanggapi perlu atau tidaknya gula dilabeli cap berbahaya seperti halnya rokok. Ini, mengingat konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan diabetes dan penyakit lainnya.

"Masak semua makanan mesti dilabeli dong," ujar Dadang yang politisi Hanura sambil tertawa itu saat dihubungi di Jakarta, Senin (27/02/2017).

Menurutnya, penyakit gula yang banyak diderita masyarakat dewasa ini justru karena mengkonsumsi nasi secara berlebihan. Jadi bukan di gula penyebabnya.

"Indonesia itu makanannya nasi. Zat gula itu ada di nasi. Termasuk di makanan lain yang mengandung karbohidrat," ungkapnya.

Secara pribadi, terang dia, dirinya adalah penikmat gula dan bahkan dalam sehari bisa mengkonsumsi gula lebih dari dua sendok.

"Kalau gula kan paling 2 sendok setiap kali ngopi. Kalau ngopi 5 kali paling 10 sendok. Yang bahaya itu nasi," pungkas dia.(ris)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Ragam Lainnya
Ragam

Mimpi Hashim: Menjadikan Indonesia Pusat Pelatihan dan Pelestarian Bambu Dunia

Oleh Ariady Achmad dan team teropongsenayan.com
pada hari Jumat, 20 Jun 2025
Jakarta, 20 Juni 2025 – Di tengah gempuran perubahan iklim global, hadir satu wacana yang terdengar sederhana namun sarat makna ekologis dan ekonomis: bambu. Tanaman yang lekat dengan tradisi ...
Ragam

Tetap Aktif dan Berdaya di Usia Lanjut: Optimalisasi AI untuk Menambah dan Merawat Pengetahuan

Usia lanjut sering kali diiringi oleh tantangan seperti menyusutnya lingkaran sosial, menurunnya keterlibatan dalam dunia kerja, serta perubahan pola aktivitas sehari-hari. Namun, di era digital dan ...