JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid menilai gerakan menolak mengurus jenazah pendukung penista agama merupakan bentuk kekecewaan terhadap penegakkan hukum di Indonesia.
"Ya ini adalah akumulasi dari beberapa kekecewaan dan ketidakberdayaan yang dirasakan oleh kaum yang anti Ahok, perlakuan istimewa kepada Ahok yang tidak dicopot sebagai Gubernur padahal sudah terdakwa," ujar Sodik kepada TeropongSenayan, Minggu (12/3/2017).
Selain itu, ia juga menilai ada perbedaan pandangan di umat Islam dalam memilih Ahok sebagai pemimpin. Dimana, kelompok yang menolak Ahok sebagai pemimpin memiliki pandangan bahwa mantan Bupati Belitung Timur tersebut telah menistakan agama Islam dengan menyinggung surat Al-Maidah 51 sehingga harus dihukum.
"Maka akumulasi kekecewaan dan ketidakberdayaan kelompok ini (kelompok penolak Ahok) diekspresikan dalam berbagai hal termasuk dalam hal syariah ibadah tidak mensholatkan jenazah pemilih Ahok (walau debatable tapi ada dalilnya)," ungkap politisi Partai Gerindra itu.
Kisah nenek 78 tahun diduga tak disholati menjadi viral belakangan ini. Setelah diselidiki, kabar tak disholati jenazah seorang nenek merupakan hoax. Justru seorang ustaz di wilayah setempat telah menyolatinya. Bahkan, jenazah pun diantarkan ke pemakaman dengan menggunakan ambulance milik partai Gerindra. (icl)