Profil
Oleh Syamsul Bachtiyar pada hari Senin, 20 Mar 2017 - 16:19:28 WIB
Bagikan Berita ini :

Darmadi, Memilih Berjuang Untuk Rakyat Kecil

22IMG_20170320_161812.jpg
Darmadi Durianto (Sumber foto : Istimewa )

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Raut muka Darmadi Durianto tiba-tiba berubah serius. Anggota Komisi VI ini gundah dengan tidak transparannya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan sebuah perusahaan bank pelat merah. Bahkan dia mengaku dilapangan menemukan KUR digelontorkan bukan pada rakyat kecil.

"Saya mendapati para pegawai bank di tingkat bawah itu menyalurkan KUR seenaknya saja. Bahkan banyak rakyat kecil yang dipersulit memperoleh KUR," ujar Darmadi saat berbincang dengan TeropongSenayan akhir pekan lalu di Jakarta.

Rakyat kecil yang seharusnya bisa mendapatkan pinjaman KUR dengan plafon Rp 5 juta dipersulit. Sebaliknya, para pegawai bank mengakali menyalurkan krisis KUR minimal Rp 40 juta dengan syarat yang susah bisa dipenuhi oleh rakyat kecil. Hal ini hanya karena pegawai bank tersebut malas membantu rakyat.

Darmadi yang merupakan kader PDIP ini juga pernah berang dengan kartel yang dilakukan pabrikan motor asal Jepang. Pasalnya dua produsen motor ini bersekongkol menjual motor di Indonesia dengan harga yang terlalu mahal. Akibatnya masyarakat sebagai konsumen menjadi korbannya.

"Saya fokus membela dan memperjuangkan rakyat kecil melalui posisi saya sebagai anggota DPR," ujar Darmadi yang juga Bendahara Megawati Institute ini.

Bahkan secara tegas dan eksplisit politisi kelahiran Mempawah, Kalimantan Barat 25 Juni 1967 mengajak media untuk menggunakan kekuatannya sebagai pilar ke empat demokrasi juga memperjuangkan kepentingan rakyat kecil. "Pengusaha besar dan orang besar tak perlu dibela. Mereka sudah kuat kok," ujar Darmadi.

Anggota DPR dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta ini tergolong kritis dan keras saat Rapat-rapat kerja di Komisi VI dengan mitra kerjanya dari eksekutif. Maklum, selain menguasai teknis bidang ekonomi, Darmadi adalah ahli pemasaran. Dia bersumpah menggunakan keahlian dan pengalamannya itu rakyat banyak sebagai anggota parlemen.

Darmadi menguasai ilmu pemasaran baik teori maupun praktek. Teori hasil dia menimba ilmu di Universitas Atmajaya, Jakarta (1989) dan University of Manila, Filipina pada (1993). Sebagai praktisi Darmadi pernah menjadi Direktur Pemasaran PT. Hasbumindo Internasional.

Darmadi juga memiliki jejak akademis karena menjadi dosen di almamaternya Universitas Atmajaya, Jakarta dan IBII Kwiek Kian Gie. Dia mengampu mata kuliah Pemasaran, Strategic Marketing, Internasional Marketing, Advertising, dan Perilaku Konsumen. Selain itu juga menjadi konsultan pemasaran di beberapa perusahaan nasional maupun multinasional serta nara sumber diberbagai diskusi dan seminar.

"Saya dulu dosen tahun 1990 di Atmajaya dan IIB milik Pak Kwiek Kwian Gie," ujar dia.

Namun takdir berkehendak lain, dunia politik yang tidak pernah diimpikan sebelumnya, kini malah menghampirinya dan membuatnya tertantang dan terpacu untuk berkiprah di dunia politik.

"Saya gabung dengan PDIP sekitar 2003-2004," kata Darmadi. Semula dia masuk di Mega Centre. Darmadi nekad meninggalkan profesi dosen. Padahal pekerjaan ini sudah 23 tahun dilakoninya.

"Saya gabung dan masuk di Mega Centre sebuah lembaga tink tank Ibu Mega dan saat itu saya menjabat sebagai dewan pakar," paparnya

Ketertarikan dirinya masuk PDIP, karena dorongan dari sahabat. Selain itu memang sangat cocok dengan visi-misi PDIP. "Saat itu saya diajak teman. Padahal tidak ada background politik," tuturnya.

Pada 2009, Darmadi mencoba menjadi caleg pada pemilu legislatif dari Dapil Sulawesi Tengah. Namun gagal dan kemudian 2014 baru berhasil melalui Dapil DKI Jakarta III.

Semenjak aktif di politik kesibukannya kian bertambah padat. Apalagi selain jadi anggota DPR RI, Darmadi juga menjadi Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kerakyatan di DPP PDIP. Sejak saat terpilih menjadi anggota DPR RI, dia memilih fokus sebagai anggota parlemen yang memperjuangkan rakyat kecil.

"Saya total dipolitisir," ujar Darmadi dengan nada tegas.(ris)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Profil Lainnya
Profil

Nata Irawan, Anak Pasar yang Pernah Jadi Pj. Gubernur

Oleh Aris Eko
pada hari Jumat, 15 Sep 2023
TEROPONG SENAYAN-- Lahir dari orang tua asal pelosok desa di Lampung dan lekat dengan kehidupan keras di pasar di Jakarta bukan menjadi halangan bagi remaja Nata Irawan meniti karir dan kehidupan. ...
Profil

Forum FIP-JIP dan Peta Jalan Pendidikan 318

Pada 9-11 November 2021, Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan Forum Fakultas Ilmu Pendidikan dan Jurusan Ilmu Pendidikan (FIP-JIP) dari seluruh Lembaga Pendidikan ...