Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Kamis, 23 Mar 2017 - 09:05:03 WIB
Bagikan Berita ini :

Akhirnya 70 RS Milik BUMN Bergabung Dalam Satu Holding

12RiniSoemarno2.jpg
Menteri BUMN Rini Soemarno (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Sebanyak 70 rumah sakit (RS) milik perusahaan negara akhirnya bergambung dalam satu Holding Rumah Sakit BUMN atau Indonesia Healtcare Corporation (IHC). Peresmian holding di bidang kesehatan ini dilakukan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno di Kantor Pusat PT Pertamina, Jakarta, Rabu (22/3/2017) malam.

Ke-70 RS BUMN tersebut merupakan milik atau anak usaha dari PT Aneka Tambang, PT Bukit Asam, PT Pelindo I-III, PT Pelni, PT Pertamina, PT Petrokimia Gresik, PTPN I, PTPN II, PTPN III, PTPN IV, PTPN V, PTPN VIII, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, PTPN XIII.

Selanjutnya Rumah Sakit milik Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Sriwijaya, PT Sang Hyang Seri, PT Semen Indonesia, dan RS PT Timah.

"Proses pembentukan IHC cukup panjang dan menantang yang memakan waktu sekitar 1,5 tahun. Namun hasilnya seluruh RS BUMN bersinergi memberikan pelayanan dengan standar kualitas yang tinggi," kata Rini.

Dengan begitu, tambah Rini, jaringan RS BUMN lebih besar dan tangguh dengan pelayanan yang lebih canggih.

"Saya dan Ibu Nila (Menkes) tentu punya mimpi yang sama bagaimana RS BUMN ini memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat luas. Tidak hanya bagi karyawan BUMN tetapi publik di sekitar rumah sakit itu berada," katanya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek yang menghadiri peresmian mengapresiasi Kementerian BUMN yang menggalang pembentukan IHC. Jaringan pengelolaan RS BUMN ini diharapkan bisa menjadi operator rumah sakit terbesar di Indonesia.

Nila menjelaskan, tingginya warga negara Indonesia yang berobat ke luar negeri karena layanan rumah sakit di Indonesia belum sebagus di negara lain, seperti Malaysia dan Singapura.

"Tingginya angka medical tourism yang mencapai triliunan rupiah ke luar negeri, dari sebagian segmen menengah atas Indonesia harus kita atasi dengan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit," katanya.

Ia mengakui, pada era Jaminan Kesehatan Masyarakat pada 2014 sebanyak 80 persen pasien dirawat inap di rumah sakit, 20 persen rawat jalan. Seharusnya, kata dia, 20 persen dirawat inap dan 80 persen rawat jalan.

"IHC merupakan ide yang baik. Membentuk holding menjadi satu kekuatan karena (selain) memperkuat kualitas layanan dengan standar tinggi, juga terjadi efisiensi," katanya.

Dia mencontohkan, rumah sakit yang awalnya memiliki keterbatasan keuangan mengadakan peralatan dengan teknologi tinggi, dengan sinergi ini pembelian peralatan canggih, penyediaan dokter-dokter serta perawat kesehatan sudah semakin mudah.

"Saya juga berharap, IHC dengan jaringannya tersebut bisa menjadi pelopor dalam memperluas telemedicin. Pasien rumah sakit dimana pun bisa melakukan konsultasi jarak jauh, sehingga kecepatan diagnosa dan pemberian pengobatan pasien bisa lebih cepat dan tepat," kata Nila. (plt/ant)

tag: #menteri-bumn  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement